jpnn.com, MANGGARAI - Dukungan mayoritas masyarakat adat Poco Leok terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 makin menguat.
Di tengah polemik antara pihak pro dan kontra, tokoh adat, pemerintah daerah, serta konsultan sosial proyek tersebut menegaskan pentingnya keberlanjutan proyek sebagai upaya mendorong transisi energi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA: Sempat Ada Penolakan Pembangunan PLTP di Manggarai, Tua Adat dan LBH Bilang Begini
Salah satu tokoh masyarakat Poco Leok Taddeus Dappang mengatakan bahwa penolakan terhadap proyek itu didorong oleh provokasi pihak tertentu.
“Kelompok pro dan kontra ini dimunculkan karena ada segelintir orang yang mempengaruhi. Pemerintah dan teman-teman dari geothermal sudah melakukan pendekatan yang persuasif, tetapi kelompok kontra ini tidak mau mendengar,” ujar Taddeus dalam keterangannya, Minggu (17/11).
BACA JUGA: Pemda Manggarai Selesai Identifikasi Pengadaan Lahan untuk Pengembangan PLTP Ulumbu
Masyarakat adat telah menjadi langkah penting dalam membangun kesepakatan terkait PLTP.
Senada dengan itu, Tua Gendang Tere Alfons Syukur menegaskan bahwa narasi penolakan tidak mencerminkan keseluruhan masyarakat adat.
BACA JUGA: PT Anugerah Samudra Madanindo Pastikan Kelancaran Pembangunan PLTU Batang
“Penolak itu identik dengan masyarakat adat, padahal yang sebenarnya terjadi di Poco Leok, sebagian masyarakat adat mendukung geothermal. Apa buktinya? Mereka menyerahkan tanah milik mereka untuk geothermal,” kata dia.
Adapun, Pemerintah Kabupaten Manggarai menyatakan komitmennya untuk terus menjadi fasilitator dialog antara pihak-pihak yang terlibat.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Yosef Djelamu menegaskan pentingnya proyek itu bagi masyarakat lokal.
“Proyek PLTP Ulumbu ini bukan hanya untuk mendukung target transisi energi nasional, tetapi juga menjadi peluang besar bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar,” tutur Yosef.
GM PLN UIP Nusra Abdul Nahwan memastikan bahwa pihak PLN seluruh proses pembangunan tetap menghormati adat istiadat masyarakat setempat.
Dukungan dari masyarakat adat, lanjutnya mengatakan, data transparan pendekatan sosial, dan komitmen pemerintah daerah menjadi landasan kuat, bahwa proyek PLTP Ulumbu Unit 5-6 dapat berjalan demi mencapai keseimbangan antara keberlanjutan energi dan kesejahteraan masyarakat Poco Leok.
“Selama ini, kami selalu melaksanakan proyek berdampingan dengan masyarakat adat dan istiadat. Seluruh tahapan pengadaan tanah juga melibatkan tua golo, tua adat, dan perangkat desa,” jelasnya. (mcr4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Dorong Mahasiswa Menguasai Pengembangan Kendaraan Listrik
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi