Mbah Sahal, Guru yang Mengayomi

Jumat, 24 Januari 2014 – 21:50 WIB
Ketum PBNU KH Said Aqil Siraj. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj, mengungkapkan, wafatnya Rais ‘Aam KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz merupakan kehilangan besar bagi warga Nahdliyin.

Mbah Sahal, demikian Kiai Sahal disapa di kesehariannya, dinilai sebagai sosok orang tua, guru, sekaligus panutan yang selalu bisa mengayomi.

BACA JUGA: KPK Duga Aset Wawan di Atas 100 Item

“Nahdlatul Ulama dan seluruh keluarga besarnya, Nahdliyin, baru saja kehilangan orang tua, guru, dan juga panutan,” kata Kiai Said di Jakarta, Jumat (24/1).

Dalam kenangannya, Kiai Said sudah melihat begitu alimnya seorang Mbah Sahal dari karyanya, yaitu kitab Ushul Fiqh Thoriqotul Husul. Secara pribadi Kiai Said mengenal Mbah Sahal sebagai seorang ulama yang teguh dalam memegang pendirian.
 
“Sejak zaman Orde Baru sampai sekarang. Sejak eranya Gus Dur, Pak Hasyim, dan dengan saya, beliau adalah Rais ‘Aam yang teguh memegang pendirian. Prinsipnya tidak pernah berubah, sekali bilang khitah ya tetap khitah. Beliau tidak takut dicerca dan dikritik, lurus, dan tidak sombong ketika dipuji,” kenang Kiai Said.

BACA JUGA: Pengamat Anggap Presidential Threshold Tidak Berguna Lagi

Kiai Said berduet dengan Mbah Sahal sejak tahun 2010 yang merupakan hasil Muktamar ke 32 di Makassar, merasa senang karena di setiap agenda rapat dapat menjalankan tugas kepemimpinan secara bersama-sama. “Alhamdulillah, di era saya ini Mbah Sahal bisa selalu hadir setiap ada rapat. Itu yang tidak terjadi sebelumnya,” ujarnya.
 
Menegaskan kembali instruksi yang sudah dikeluarkan PBNU, Kiai Said meminta seluruh Nahdliyin untuk melaksanakan salat ghaib dan membaca doa serta tahlil, sebagai bentuk penghormatan kepada Mbah Sahal.

“Insya Allah Mbah Sahal mendapatkan tempat terbaik,” tutup Kiai Said.
 
Rais ‘Aam PBNU KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh, meninggal dunia pada Jumat (24/1) dinihari sekitar pukul 01.15 WIB. Jenazah Kiai yang juga menjabat Ketua Umum Mejelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut dimakamkan pukul 09.25 WIB pagi tadi di kompleks pemakaman Syeikh Ahmad al-Mutamakkin, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.(Fat/jpnn)

BACA JUGA: Pengumuman CPNS dari Honorer K2 Molor Lagi

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasek Minta Elit Demokrat Tidak Panik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler