jpnn.com - JAKARTA - Sri Mulyani saat dikonfirmasi perihal penunjukannya sebagai menteri keuangan mengungkapkan, sebelum diminta menjadi menteri, dirinya sempat bertemu dengan Presiden Jokowi.
Namun, dia enggan menjelaskan proses bagaimana dirinya akhirnya bersedia menjadi menteri keuangan. Ani –sapaannya– hanya menjelaskan bahwa Presiden Jokowi sudah berkomunikasi dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong-kim untuk menarik kembali dia ke Indonesia.
BACA JUGA: Bu Rini tak Mau Diganti?
Ani menjelaskan, pada Selasa malam waktu setempat (26/7), Kim mengumumkan pengunduran diri Ani dari jabatan managing director Bank Dunia.
”Tentu ada banyak reaksi. Karena saya sedang berada di tengah-tengah banyak sekali kegiatan Bank Dunia,” ucapnya. Menurut Ani, banyak yang kaget karena sebelumnya dirinya memang tidak memberikan sinyal bakal kembali ke Indonesia.
BACA JUGA: Yakin SMI Bisa Perbaiki Ekonomi? Coba Simak Catatan Ini
Sementara itu, Luhut Pandjaitan mengatakan, keputusan Presiden Jokowi dalam melakukan reshuffle sudah tepat. ”Bagus. Presiden sudah memutuskan nama-nama menteri,” kata Luhut saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam kemarin.
Menurut Luhut, penunjukan dirinya sebagai Menko Kemaritiman dan Sumber Daya merupakan tugas baru.
BACA JUGA: Kekuatan Pemerintah jadi 68,8 Persen
Pejabat asal Toba Samosir itu menyatakan belum tahu apa saja tugas yang akan dilaksanakan. Dia akan menemui Rizal sebagai Menko Kemaritiman yang lama. Luhut akan berkoordinasi dan meminta penjelasan soal tugas kementerian tersebut. Setelah bertemu dengan Rizal, baru Luhut akan tahu apa saja tugas yang harus dilaksanakan.
Terkait ditunjuknya Wiranto sebagai penggantinya, Luhut mengatakan akan bertemu dengan Wiranto dan menjelaskan tugas dan program Menko Polhukam. Baik program yang sudah dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan. ”Nanti saya brif (brifing),” ucap dia.
Banyak program yang harus dilaksanakan Wiranto. Mantan kepala staf kepresidenan itu mengatakan, Wiranto tinggal melaksanakan program yang sudah disusun. ”Tinggal meneruskan saja,” ujarnya. Tentu Wiranto mempunyai gaya sendiri dalam memimpin Kemenko Polhukam.
Apakah program prioritas yang harus dilaksanakan Wiranto? Luhut enggan menjelaskan. ”Kalian sudah tahu lah. Apa saja program yang ada,” elaknya.
Wiranto mengaku sudah bertemu dengan Luhut dan mendapatkan brifing soal program yang sedang dan akan dilaksanakan. Sebelum serah terima jabatan (sertijab), dia harus mengetahui tugas dan program apa yang akan dilaksanakan.
Wiranto menyatakan bakal melaksanakan program yang sudah ditetapkan Kemenko Polhukam. Banyak yang sudah dilaksanakan selama masa kepemimpinan Luhut. ”Jadi, saya hanya akan melanjutkan program yang sudah dilaksanakan,” ujarnya.
Terkait dengan penolakan dari berbagai elemen masyarakat terhadap dirinya sebagai Menko Polhukam, menurut Wiranto, itu hal biasa. Setiap kali dia naik, selalu ada saja yang melakukan penolakan. Jadi, dia menganggap penolakan tersebut hal biasa. (byu/lum/owi/wan/jun/gen/dee/dyn/far/bil/mia/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Reshuffle Kali Ini Cukup Mengejutkan
Redaktur : Tim Redaksi