jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai janji cawapre Sandiaga Uno jika menang Pilpres 2019 akan memilih menteri dari kalangan milenial, hanya sebagai gimmick politik.
Eva menegaskan bahwa hal itu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan perolehan suara.
BACA JUGA: Aktivis: Jokowi Lebih Tepat jadi Ketum PDIP Ketimbang jadi Menteri PU
"Menurut saya, gimmick-lah karena apa pun akan dilakukan untuk memastikan menambah suara," kata Eva di gedung DPR, Jakarta, Senin (1/3).
Menurut Eva, suara dua segmen pemilih yakni milenial dan perempuan, memang banyak. Karena itu, lanjut dia, tidak heran bila rayuan kepada dua segmen itu dilancarkan.
BACA JUGA: AKP Sulman Dimutasi karena Foto dengan Pendukung Capres 02
"Menurut saya sah-sah saja itu dilakukan untuk merayu, tetapi kami tahu apa yang dilakukan, yang dijanjikan ternyata banyak yang bodong juga, kan," ungkap Eva.
BACA JUGA: Maruf Amin Minta Pendukung Tiru Sikap Jokowi dan Prabowo saat Debat
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com
BACA JUGA: Jika Prabowo jadi Presiden, PAN Dijatah 7 Menteri, Mas AHY Belum Pasti
Dia mencontohkan, program Oke OCE nasional yang dikampanyekan Sandi saat debat. Menurut dia, ketika diinvestigasi ternyata bangkrut dan tidak ada penurunan 20 ribu pengangguran atau unemployment. "Ternyata bahwa unemployment juga justru naik ketika beliau jadi wakil gubernur," ungkapnya.
Menurut Eva, rakyat juga akan menganalisis mana bukti dari janji yang diucapkan tersebut. "Segala yang dia janjikan bisa saja nanti kemudian tidak terlaksana," katanya.
Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - KH Ma'ruf Amin itu mengingatkan untuk urusan publik, harus hati-hati.
BACA JUGA: Aktivis: Jokowi Lebih Tepat jadi Ketum PDIP Ketimbang jadi Menteri PU
Menurut dia, Jokowi juga banyak dikelilingi oleh kelompok-kelompok milenial yang sukses. Hanya saja, kata Eva, Jokowi akan tetap memiliki menteri berbasis kinerja bukan usia. "Jadi, berbasis kinerja untuk direkrut jadi menteri," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eva Sundari Luncurkan Alat Bantu Daring Tentang Kebebasan Beragama
Redaktur & Reporter : Boy