jpnn.com, TABANAN - Tim Satreskrim Polres Tabanan, Bali menangkap seorang janda muda bernama Khomsatun Hasanah, asal Lumajang, Jawa Timur.
Perempuan 28 tahun yang menjalani pekerjaan sebagai muncikari itu ditangkap bersama dua orang yang dipekerjakan untuk urusan begituan.
BACA JUGA: Janda Cantik Ini Pilih Berbuat Nekat di Kamar saat Subuh, Tak Disangka, Ini Penyebabnya
Dua wanita yang dijajakan oleh Mbak Khomsatun itu masing-masing berinisial SA (33) dan F yang masih berusia 15 tahun.
BACA JUGA: Analisis Reza Indragiri, Bripka MN Bisa Lepas dari Ancaman Hukuman Mati
Parahnya lagi, F yang dijajakan Mbak Khomsatun kepada pria hidung belang melalui aplikasi MiChat itu merupakan kerabatnya.
"Kami tangkap pelaku yang bertindak sebagai mucikari prostitusi online karena dugaan melakukan eksploitasi secara ekonomi dan seksual anak di bawah umur," kata Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candara dilansir dari Radarbali.id, Jumat (29/10).
BACA JUGA: Awal Mula Anggota DPR Inisial MM Diduga Mencabuli Anak di Bawah Umur, Ya Ampun
Mbak Khomsatun ditangkap berdasar laporan polisi nomor; LP/93/X/2021/SPKT. Satreskrim/Polres Tabanan/Polda Bali tanggal 19 Oktober lalu.
AKBP Ranefli menyebut pelapor mencurigai aktivitas pelaku yang kerap keluar masuk kamar indekos bersama laki-laki berbeda. Kos-kosan itu itu berada di Jalan KS Tubun, Kota Tabanan.
Perwira menengah Polri itu menjelaskan bulan Juli 2021 lalu, pelaku sempat pulang kampung karena Covid-19.
Tidak berapa lama, pelaku kembali lagi ke Denpasar bersama korban yang masih berusia 15 tahun.
Kepada kerabatnya tersebut, janda muda itu menjanjikan bakal dicarikan pekerjaan sebagai penjual es.
Namun, setibanya di Denpasar, korban yang putus sekolah itu tidak mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan.
Setelah dua minggu menunggu janji pelaku, F malah ditawari oleh Mbak Khomsatun untuk meladeni pria hidung belang seperti yang dilakukan temannya, SA.
Setelah beberapa bulan menjadi muncikari prostitusi online, aksi Khomsatun terbongkar.
Mbak Khomsatun ditangkap Tim Opsnal Satreskrim Polres Tabanan bersama SA dan F.
"Kasusnya sementara masih didalami penyidik," pungkas AKBP Ranefli. (rb/jul/don/yor/JPR)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam