jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meradang setelah mendapat laporan Mbak Lirabica dipersekusi oleh ibu-ibu kompleks perumahan di kawasan Cibubur.
Konon, ibu-ibu di kompleks perumahan Lirabica tinggal tak terima suami mereka sering melirik finalis Miss Earth 2019 itu saat berolahraga lari atau jogging di lingkungan rumahnya.
BACA JUGA: Sahroni: Kenaikan Batas Tamu Undangan Resepsi Pernikahan Harus dengan Prokes Ketat
Berdasarkan laporan yang diterima Sahroni, Lirabica syok akibat dilabrak dan diintimidasi oleh ibu-ibu kompleks yang menggeruduk rumahnya.
Sahroni menyayangkan tindakan persekusi tersebut. Sebab, setiap warga punya hak yang sama untuk tinggal dan beraktivitas di lingkungan rumahnya dengan aman.
BACA JUGA: Aksi Napoleon Bisa Menjadi Preseden Munculnya Kasta Terendah di Penjara, Penista Agama
Masalah itu menurutnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan tanpa harus ribut-ribut, apalagi sampai menggeruduk rumah orang lain disertai intimidasi.
"Kalau ada perilaku dari Lirabica ini yang kurang berkenan, ya, sebaiknya diberitahu baik-baik, jangan dengan cara yang kurang tepat tersebut," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/9).
BACA JUGA: Kiai Sepuh Mendesak PBNU Menggelar Muktamar, Begini Respons Ketua GP Ansor
Hal yang membuat Sahroni meradang ialah adanya dugaan keterlibatan oknum polisi yang merupakan ketua RT di kompleks perumahan Lirabica.
"Kemarin juga Lirabica ini sempat menjelaskan bahwa ketua RT-nya adalah polisi, dan bahwa ketua RT tersebut juga diduga ikut melakukan intimidasi," kata legislator NasDem itu.
Seharusnya, kata dia, sebagai seorang ketua RT sekaligus anggota Polri, oknum tersebut bisa bersikap objektif dan menjadi contoh bagi warga di lingkungannya.
Sahroni mengaku sudah menyampaikan masalah tersebut ke pihak Polres Bogor, tempat Lirabica melaporkan kejadian tersebut.
Pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu juga meminta kepolisian setempat memproses laporan itu. Sebab, tindakan intimidasi kepada siapa pun tidak boleh dibiarkan.
"Saya juga sudah menelepon pihak kepolisian agar segera turun langsung dalam menangani kasus ini," tandas Ahmad Sahroni. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam