jpnn.com, BADUNG - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan tentang semangat Konferensi Asia Afrika 1955 ketika menekankan pentingnya kesadaran dan komitmen dalam mitigasi dan menangani risiko bencana di dunia.
Mbak Puan menyampaikan hal itu dalam pidatonya di Forum Global Pengurangan Risiko Bencana atau 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction atau GPDRR 2022, di Bali Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (26/5).
BACA JUGA: Pemerintah Berencana Naikkan Tarif Listrik 3.000 VA, Puan Bilang Begini
GPDRR merupakan forum multi-pemangku kepentingan dua tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan, mendiskusikan perkembangan dan tren terbaru dalam pengurangan risiko bencana.
"Komitmen antarbangsa dan negara sudah sering dilakukan di berbagai forum, kerja sama, dan pertemuan-pertemuan. Komitmen memajukan kepentingan bersama telah dilakukan sejak Konferensi Asia Afrika 1955," kata Puan di hadapan para delegasi negara peserta forum.
BACA JUGA: Soal Revisi UU Ciptaker, Puan: DPR Tunggu Surat Presiden
Konferensi Asia Afrika melahirkan Dasasila Bandung yang berisi pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerja sama dunia.
Ada peran besar kakek Puan, Soekarno, menjadikan Indonesia tuan rumah sekaligus negara kunci di KAA 1955.
BACA JUGA: Puan Menyoroti Harga Minyak Goreng yang Masih Tinggi, tetapi Keran Ekspor CPO Dibuka
Namun, cita-cita KAA belum sepenuhnya terwujud. Puan menyoroti masalah kesenjangan capaian kemajuan negara yang masih ada, yang berdampak pada sikap yang berbeda dalam memperlakukan alam sebagai sumber untuk pendapatan negara.
“Sejak deklarasi Dasasila Bandung 1955, yang bercita-cita setiap bangsa merdeka dan sejahtera, hingga saat ini masih ditemukan berbagai kasus kekurangan pangan, air bersih, kerusakan lingkungan hidup dan pencemaran lingkungan hidup,” tutur Puan.
Dia pun mendorong adanya perubahan pola pikir agar kegiatan manusia tidak berdampak pada kerusakan alam.
“Diperlukan perubahan cara berpikir. Kita tidak bisa selalu mengambil dari alam, tetapi harus memulihkan alam kembali kepada ekosistem yang baik,” imbuh Puan.
Putri Megawati Soekarnoputri ini mendorong bentuk kerja sama antarbangsa dan negara yang realistis dan nyata.
Mbak Puan mendorong agar industri tidak hanya mengambil dari alam, tetapi juga harus mengembalikan pemulihan alam yang dilakukan secara sistematis dan masif.
“Rumusan komitmen bersama terkait hal itu sangat penting. Namun, tindakan nyata sekecil apa pun, menjadi lebih penting untuk makin dekat mencapai pembangunan berkelanjutan,” kata Puan. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan