Mbak Puan Maharani Berubah Drastis, Sulit Dipahami

Senin, 02 Agustus 2021 – 08:17 WIB
Para pengguna jalan di Jalan Raya Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, melintas di bawah baliho bergambar Puan Maharani, Jumat (30/7). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyoroti Ketua DPR RI Puan Maharani yang belakangan ini makin tampak di pemberitaan.

Menurut Jamiluddin, Mbak Puan berubah drastis.

BACA JUGA: Semoga Mbak Puan Maharani Menyimak Permintaan dari Jamiluddin Ini

Sebab, kata dia, sebelumnya, anak Megawati Soekarno Putri itu tak muncul di media luar ruang. Sekarang foto Puan bertaburan di baliho dan spanduk.

Jamiluddin menyebut, yang paling menonjol adalah kemunculan aneka gambar Puan menghiasi hampir semua kota besar di Indonesia.

BACA JUGA: 8 Baliho Bergambar Puan Maharani Dirusak, PDIP Tempuh Jalur Hukum

"Sebelumnya jarang nongol sebagai narasumber dalam pemberitaan di media, sekarang muncul hampir setiap hari," kata Jamiluddin, Minggu (1/8).

Penulis buku Perang Bush Memburu Osama itu menilai, perubahan drastis itu tentu memunculkan banyak pertanyaan.

BACA JUGA: Mbak Puan Angkat Bicara soal Perubahan Kebijakan PPKM, Begini...

Dia lantas mempertanyakan, apakah yang muncul di media, baliho, dan spanduk itu sosok Puan sesungguhnya atau tidak.

"Di media misalnya, pemberitaan yang menjadikan Puan sebagai narasumber dalam berita informasinya cukup mendalam. Berita semacam ini dengan tema yang sama serentak dimuat di berbagai media," ujar Jamiluddin.

"Bahkan arah pemberitaannya sudah banyak yang mengkritik pemerintah. Puan seolah pihak oposisi, bukan gerbong partai koalisi pendukung pemerintah," tambah Jamiluddin.

Dia juga menyebut perubahan itu sangat sulit dipahami oleh nalar normal sehingga muncul praduga bahwa itu bukan sosok Puan yang asli, tetapi orang lain yang menyerupai politisi PDIP tersebut.

Mantan dekan Fakultas Ilmu Komunikasi IISIP itu menerangkan, kalau praduga tersebut juga muncul di masyarakat, maka kemunculan Puan yang intensif di pemberitaan bisa menjadi bumerang.

Jamiluddin juga menganalisis aneka gambar Puan di baliho dan spanduk.

"Tampilan gambar yang berbeda-beda mengaburkan positioning yang nanti tertanam di benak masyarakat," ujar Jamiluddin Ritonga. (cr3/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler