Mbak Rerie: Generasi Muda Mesti Dipersiapkan untuk Percepatan Transformasi Digital

Rabu, 20 April 2022 – 23:21 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat membuka diskusi daring bertema Peran Kaum Muda dalam Transformasi Digital di Indonesia, Rabu (20/4). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan, generasi muda yang tumbuh dalam pusaran teknologi informasi kelak menjadi penentu arah pembangunan bangsa.

Generasi penerus jangan sampai kehilangan jati diri dalam geliat teknologi karena akan berdampak signifikan bagi masa depan bangsa.

BACA JUGA: Mbak Rerie Sebut KTT Harus jadi Inspirasi Bangsa untuk Bangun Karakter Anak Bangsa

"Panduan etis yang bersumber dari nilai-nilai kebangsaan harus menjadi acuan seluruh generasi hari ini dalam berinteraksi dengan perkembangan teknologi untuk mewujudkan SDM berkualitas," kata Lestari.

Hal ini dikatakan Lestari saat membuka diskusi daring bertema Peran Kaum Muda dalam Transformasi Digital di Indonesia.

BACA JUGA: Mbak Rerie Bilang Cuti Lebaran 2022 Peluang Bangkitkan Ekonomi Daerah

Kegiatan ini digelar Forum Diskusi Denpasar 12 yang bekerja sama dengan Y20 Indonesia 2022, Rabu (20/4).

Menurut Lestari, kehadiran jaringan digital memungkinkan kaum muda untuk melakukan eksplorasi di berbagai bidang.

BACA JUGA: Mbak Rerie: Jadikan Ramadan untuk Bangkit Bersama dari Dampak Pandemi

Di satu sisi, ujar Mbak Rerie, sapaan akrab Lestari, transformasi digital memudahkan kaum muda menggunakan setiap platform digital untuk berbagi ide dan kreativitas.

Di sisi lain, tambah Rerie, tak sedikit yang menyalahgunakan kemajuan teknologi untuk tujuan tertentu yang berlawanan dengan hukum.

Tantangan dalam transformasi digital, menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, kaum muda bisa terhanyut dalam arus perubahan yang merugikan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.

Karena itu, menurut Rerie, transformasi digital membentuk pola pembelajaran yang beragam.

Jadi, tegas Rerie, sebelum menjelajahi lebih dalam terkait peran signifikan kaum muda dalam transformasi digital, kemampuan kognitif dan emosional harus menjadi fondasi utama.

Tujuannya, teknologi dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan yang lebih baik.

Menurut Rerie, kita harus bersiap untuk memperkenalkan dan mempersiapkan generasi muda dalam menggunakan teknologi digital.

Selain itu, mempersiapkan tata kelola, termasuk perundang-undangan dan aturan di sejumlah lini kehidupan memasuki era digital saat ini dan masa datang.

Komisaris Telkomsel Yose Rizal berpendapat, pengembangan teknologi dan digitalisasi menjadi keharusan untuk menghadapi gelombang digital disruption yang terjadi saat ini.

Yose menambahkan, selama pandemi Covid-19, terjadi perubahan perilaku konsumen yang mempercepat terjadinya digital adoption.

Semua sektor dituntut untuk adaptif terkait perubahan tersebut.

Yose mengakui, selama pandemi Covid-19, hampir sebagian besar digital service mengalami kenaikan, baik dari sisi subscriber maupun konsumsi data.

Menyikapi kondisi itu, Yose menuturkan, institusinya sudah memulai program transformasi secara serius pada 3-4 tahun lalu dengan berfokus untuk transformasi dari sisi manusia, proses, dan teknologi. 

"Jadi, yang terpenting mengubah orang dari sisi perubahan mindset, budaya perusahaan, dan membangun kapabilitas dalam upaya transformasi teknologi digital," ucapnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler