jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan, Kemendikbudristek mengajak pengajar terbaik untuk mengikuti program pendidikan guru penggerak untuk mewujudkan pola pendidikan yang lebih baik.
Program tersebut meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan.
BACA JUGA: Dukung Pembangunan Pesantren di Kalteng, Mbak Rerie Sampaikan Pesan Ini buat Guru
Mereka harus mampu menciptakan agen transformasi ekosistem pendidikan yang adaptif dan membangun karakter anak bangsa yang tangguh untuk menjawab tantangan.
Berdasarkan catatan Kemendikbudristek hingga 25 Januari 2022, jumlah guru dan tenaga kependidikan di tanah air mencapai 3,357 juta orang. Dari angka tersebut, jumlah guru tercatat 2,906 juta orang.
BACA JUGA: Mbak Rerie Soroti Maraknya Pernikahan Dini, Khawatir Bikin Anjlok Kualitas SDM
Namun, berdasarkan kelayakan mengajar, mayoritas guru layak mengajar pada tahun ajaran 2020-2021 merupakan guru di sekolah dasar (SD).
''Jumlahnya mencapai 1,56 juta atau 53,91 persen dari total guru layak mengajar secara nasional,'' ungkapnya.
BACA JUGA: Cara Mbak Rerie Mencegah Kekerasan Seksual via Gim Online
Menurut Lestari, banyak perubahan yang terjadi di berbagai bidang di tanah air.
Dibutuhkan sejumlah upaya adaptasi dalam menyikapinya, termasuk sektor pendidikan nasional.
Karena itu, Rerie, sapaan akrab Lestari, mendorong Kemendikbudristek terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat peningkatan kualitas guru.
Jadi, pembelajaran berpusat pada peserta didik. Siswa aktif belajar dengan mempertimbangkan karakteristik.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berharap program ini bisa dilakukan secara masif, berkesinambungan, dan terukur.
Banyak guru yang memiliki kemampuan beradaptasi terhadap sejumlah perubahan di sektor pendidikan.
Rerie yang juga anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menilai proses belajar-mengajar bisa diterapkan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan.
Rerie berharap para pemangku kepentingan dan masyarakat meningkatkan kepedulian terhadap mutu pendidikan nasional.
''Diawali dengan peningkatan kualitas pengajar yang mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan pascapandemi,'' tandas Rerie. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi