Mbak Tutut Masih Anggota PKPB

Senin, 31 Agustus 2009 – 08:02 WIB

JAKARTA - Pusaran suksesi ketua umum Partai Golkar yang menarik-narik anggota keluarga Cendana terus memicu kontroversiKetua Umum Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Jenderal TNI (pur) R

BACA JUGA: Pencabulan, Kasus Tertinggi 2009

Hartono juga ikut angkat bicara.  Menurut dia, Siti Hardiyanti Rukmana yang populer dengan panggilan Mbak Tutut seharusnya diperlakukan sebagai "orang baru" di Partai Golkar
Sebab, Tutut pernah meninggalkan Partai Golkar dan aktif di PKPB

BACA JUGA: Aparat Berastagi Gelar Sweeping

Bahkan, sampai sekarang, menurut Hartono, Tutut belum pernah mundur dari PKPB.
 
"Kalau Golkar beranggapan lain, silakan saja
Tapi, kalau saya di PKPB tidak mau," kata Hartono ketika dihubungi di Jakarta kemarin (30/8)

BACA JUGA: Kepulauan Mentawai Dibanjiri Dolar

Dia menyebut, bisa saja Tutut memutuskan kembali ke Partai Golkar tanpa mengundurkan diri secara resmi dari PKPBSesuai UU Parpol, seseorang yang pindah partai otomatis keluar dari partai sebelumnya.
 
"Tapi, seharusnya Tutut (dihitung, Red) sebagai orang baru," katanyaLebih lanjut, dia juga menyindir sikap Golkar yang sekarang berbaik-baik ingin merangkul lagi keluarga CendanaHartono mengingatkan ketika Partai Golkar dipimpin Akbar Tandjung sudah tidak mengakui Soeharto sebagai ketua dewan pembina."Ada buku kuning dengan pernyataan Akbar TandjungTentu itu sikap resmi GolkarKok sekarang malah memuji-muji," tuturnya.
 
Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menduga, Tommy Soeharto hanya menjadi pancingan Tutut untuk melihat respons pasarYuddy Chrisnandi juga ikut menjadi bagian dari proses ituKalau respons elite Golkar positif terhadap eksperimen politik Yuddy yang mendorong Tutut maju, bukan tidak mungkin Tutut mantap mencalonkan diri.
 
Apalagi, Tutut tidak punya penghalang administratif untuk mencalonkan diri"Sejak dulu keluarga Cendana menempatkan Tutut sebagai putri mahkota Soeharto," katanya.Menurut dia, bisa saja Tutut mengubah konstelasi politik GolkarSebab, hingga sekarang dukungan DPD-DPD terhadap Surya Paloh dan Aburizal Bakrie masih cair"Munas Golkar selalu ditentukan di menit-menit akhir pertandingan," ujar peneliti senior di Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu.
 
Dia menyebut, Munas Golkar 2004 telah membuktikan bahwa Jusuf Kalla yang tidak disangka maju ternyata justru mampu mengalahkan Akbar TandjungMunas Golkar mendatang bisa berubah cepat, kata Muhtadi, jika Tutut mampu meyakinkan peserta munas bahwa dirinyalah yang paling mampu bersaing mengalahkan Ical ?panggilan akrab Aburizal Bakrie"Jika itu yang terjadi, kubu Surya, Yuddy, dan Tommy akan bersatu untuk mengusung Tutut dan menjadikan Ical sebagai common enemy," tandasnya(pri/tof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Tak Gentar Hadapi Cendana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler