JAKARTA - PT Martina Berto Tbk (MBTO) melalui anak usahanya PT Cedefindo berhasil memperoleh kontrak manufakturing produk air refreshner dengan perusahaan asal Jepang, PT OshimoPada tahap awal, MBTO mengirimkan 1,5 juta unit air refresherner dengan kisaran harga Rp 10-15 ribu per unit atau senilai Rp 22,5 miliar.
Perseroan telah menandatangani MoU dengan Oshimo untuk kontrak manufakturing air refreshner
BACA JUGA: Accor Buka 21 Hotel Baru
Tapi untuk sementara pengiriman masih dalam proses trial dan nantinya akan dipasarkan ke JepangBACA JUGA: Cross PD 100T, Ponsel Standar Eropa
Sepanjang 2011, MBTO menargetkan peluncuran sekitar 50 produk baru
BACA JUGA: IHSG Terus Menguat
Perseroan berharap produk baru ini bisa memberikan kontribusi 5 persen terhadap total pendapatanApalagi pada kuartal kedua, perseroan berencana menambah 5-7 gerai lagi baik di domestik dan internasional.Untuk meningkatkan penjualan, dalam tiga sampai enam bulan ke depan, perseroan menargetkan mendapatkan sertifikat halal dari Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)Di mana hingga saat ini, perseroan dalam persiapan mendapatkan sertifikat halal”Sertifikasi halal ini sangat pentingSelain karena sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan muslimKami juga berharap bisa meningkatkan penjualan dari Timur TengahTapi yang pasti, semua yang kami produksi telah halalTinggal mendapatkan sertifikasinya,” tuturnya.
Sementara sepanjang kuartal dua 2011, perseroan berencana mengeluarkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 10 miliar dari total capex 2011 sebesar Rp 45 miliarRencananya capex itu akan dipergunakan untuk membuka Martha Tilaar Shop, membuka laboratorium, dan pengembangan IT"Kami tetap lanjutkan dan fokus ekspansi," tambah Bryan David Emil, Direktur Utama MBTO
Merujuk laporan keuangan inhouse–unaudited, perseroan mencatat kinerja cukup mengesankanDi mana sepanjang kuartal pertama 2011 sales tumbuh 12,1 persen dari Rp 117 miliar menuju Rp 131 miliarGross profit bertengger di posisi Rp 70 miliar atau naik 12,3 persen dari Rp 62 miliarSehingga net profit tumbuh sebesar 75,4 persen dari Rp 5,7 miliar menjadi Rp 10 miliarPertumbuhan operating prodit sebesar Rp 31,6 persen dari Rp 8 miliar menjadi Rp 10,9 miliar"Sedang pertumbuhan net profit full year sebesar 31,1 persen menjadi Rp 48 miliar,” tukasnya.
Karena itu, pada 22 Juli mendatang, perseroan membagikan deviden sebesar Rp 10,7 miliar atau setara dengan 29,1 persen dari laba bersihDengan begitu, masing-masing pemegang saham akan mendapatkan Rp 10 per lembarDan sebesar Rp 500 juta akan digunakan sebagai dana cadangan sedangkan sisanya ditaruh sebagai laba ditahan(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Potensi Batubara 105 Miliar Ton
Redaktur : Tim Redaksi