IHSG Terus Menguat

Rabu, 01 Juni 2011 – 03:02 WIB

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih melanjutkan penguatanTren positif itu terjadi seiring ekspektasi pelaku pasar akan angka inflasi Mei

BACA JUGA: Potensi Batubara 105 Miliar Ton

Sebab, investor sudah mengantisipasi kemungkinan data inflasi yang jika tidak sesuai harapan
"Berkaca dari data-data sebelumnya, investor sudah relatif tahan dengan sentimen negatif akibat data inflasi," tukas Arifin Hasudungan, Analis Bapindo Sekuritas, di Jakarta, Selasa (31/5).

Di samping itu, BI rate tetap bertengger di kisaran 6,75 persen

BACA JUGA: Pemerintah Kaji Penyederhanaan Royalti Film Impor

Fakta itu membuat saham-saham sektor properti dan perbankan sama-sama menguat
Nah, jika inflasi ternyata rendah pasar akan merespons positif

BACA JUGA: Menkeu Tolak Ajakan Boikot Banggar

Dengan kondisi itu akumulasi saham-saham banking dan properti masih under value"Kemungkinan saham-saham properti dan perbankan bakal jadi penyandang utama penguatan indeks," ulas Arifin.

Arifin memprediksi indeks hari ini akan bergerak di kisaran support 3820 dan resistence 3842Sejumlah saham-saham bisa dikoleksi antara lain Agung Podomoro Land (APLN), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan, Bank Mandiri (BMRI)"Saya rasa indeks masih akan diselimuti aura positif dan melanjutkan penguatan," tambah Jeff Tan, Analis Sinarmas Sekuritas.

Jeff Tan menambahkan,  secara teknis indeks terbantu oleh kemungkinan terjadinya deflasiHal tersebut akan menjadi sentimen positif dan mendorong pelaku pasar melakukan akumulasi beli secara masifSaham-saham yang menjadi incaran antara lain Astra Agro Lestari (AALI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Excel Axiata (EXCL) dan Semen Cibinong (SMCB)"Indeks akan bergerak dikisaran support dan resistence 3821-3850," jelasnya.

Menyudahi perdagangan Selasa (31/5), indeks menguat tipis 10,830 poin (0,28 persen) ke level 3.836,967Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 1,571 poin (0,23 persen) ke level 682,254Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 139.783 kali pada volume 3,937 miliar lembar saham senilai Rp 7,293 triliunSebanyak 79 saham naik, 108 saham turun, dan 119 saham stagnanTransaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 237,687 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Sementara kondisi bursa di Asia antara lain: Indeks Komposit Shanghai melesat 37,35 poin (1,38 persen) ke level 2.743,72Indeks Hang Seng melompat 499,81 poin (2,16 persen) ke level 23.684,13Indeks Nikkei 225 menanjak 188,76 poin (1,99 persen) ke level 9.693,73Indeks Straits Times menguat 20,10 poin (0,64 persen) ke level 3.160,70.

 Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp 2.200 ke Rp 26.900, Merck (MERK) naik Rp 500 ke Rp 101.000, Astra Agro (AALI) naik Rp 500 ke Rp 23.600, dan Japfa (JPFA) naik Rp 325 ke Rp 4.175Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.500 ke Rp 115.000, Petrosea (PTRO) turun Rp 1.000 ke Rp 40.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 47.000, dan Sarana Menara (TOWR) turun 500 ke Rp 10.400(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Setujui UU Mata Uang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler