jpnn.com, JAKARTA - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) tak terima atas peristiwa pemukulan terhadap relawan medis mereka yang bertugas melakukan pemantauan keadaan di sekitar kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/10) kemarin.
Ketua MDMC Budi Setiawan mengatakan, relawannya bergerak dalam kegiatan demonstrasi pada Selasa kemarin di bawah koordinasi Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah.
BACA JUGA: Muhammadiyah Berharap Upaya Pemerintah Dapat Menyelesaikan Masalah Terkait Aset Negara
Relawan digerakkan untuk mengantisipasi kebutuhan layanan kesehatan bagi pihak-pihak yang membutuhkan perawatan baik dari sisi demonstran, aparat maupun warga yang terdampak kegiatan.
"Selepas magrib ditugaskan relawan di depan Apartemen Fresher Menteng yang bersebelahan dengan Kantor PP Muhammadiyah di Menteng Raya No 62, untuk memantau situasi dan bersiap bila ada jatuh korban yang harus dievakuasi dan dibantu Tim Kesehatan Muhammadiyah," kata Budi dalam keterangan yang diterima.
BACA JUGA: YH Bikin Malu Institusi Negara, Korbannya Puluhan Orang, Jangan Ditiru
Selang beberapa saat, lanjutnya, rombongan Resmob Polda Metro dari arah Hotel Treva, Cikini, langsung menyerang relawan dan beberapa warga yang ada di halaman Apartemen Fresher Menteng.
Dia mengatakan relawan Muhammadiyah tengah menjalankan tugas dengan identitas yang jelas.
BACA JUGA: Saran Sekum Muhammadiyah kepada Para Penolak Cipta Kerja: Demonstrasi Tidak Menyelesaikan Masalah
"Empat orang relawan MDMC yang bertugas dengan seragam bertuliskan Relawan Muhammadiyah ditabrak dahulu dengan motor oleh polisi, kemudian dipukul," jelas Budi.
"Setelah terjatuh, mereka diseret ke mobil sambil dipukul dengan tongkat dan ditendang."
Relawan yang diseret ke arah mobil polisi, lanjut Budi, berhasil diminta rekan-rekannya untuk tidak dibawa. Mereka lalu dirawat oleh tim kesehatan Muhammadiyah.
"Empat orang relawan yang berasal dari MDMC Bekasi tersebut dilarikan ke RSIJ Cempaka Putih untuk ditangani lebih lanjut," kata dia.
Oleh karena itu, Budi menyesali sikap arogan kepolisian itu dan meminta penjelasan dari Polda Metro Jaya mengenai kronologis lengkapnya.
Selain itu, Budi juga mendesak aparat kepolisian untuk tetap profesional dan melindungi relawan kemanusiaan yang bertugas di lapangan.
"Meminta segenap relawan Muhammadiyah yang bertugas untuk tidak terprovokasi dan mempercayakan penanganan pada pimpinan," jelas dia.
Budi juga meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh keadaan, menghindari terjadinya kekerasan, menghindari pengabaian protokol kesehatan. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga