JAKARTA - Bola panas putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam kasus Donggi-Senoro terus bergulirSetelah Pertamina menyatakan keberatan dan akan mengajukan banding atas putusan KPPU, kini giliran Medco yang melawan.
Head of Corporate Secretary PT Medco Energi Internasional Tbk Cisca Alimin mengatakan, Medco tetap berpegang bahwa proses beauty contest yang dilakukan bersama Pertamina, sudah tepat
BACA JUGA: Varian Baru untuk Capai Share 10 Persen
"Dalam mencari calon mitra investasi, tidak ada peraturan perundang-undangan yang dilanggar," ujarnya melalui keterangan pers, Jumat (7/1).Pernyataan tersebut berarti berseberangan dengan keputusan KPPU yang menyebut Medco bersekongkol dengan Pertamina dan Mitsubishi dalam proses beauty contest proyek Donggi-Senoro
BACA JUGA: Investor di Bursa Makin Waspada
5/1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak SehatSebagai sanksinya, KPPU menjatuhkan denda Rp 5 miliar untuk Medco Energi Internasional, Rp 1 miliar untuk Medco E&P Tomori Sulawesi, Rp 10 miliar untuk Pertamina, dan Rp 15 miliar untuk Mitsubishi Corporation
BACA JUGA: Capex Telkom 2011 Rp 17 Triliun
Menurut Cisca, proses pelaksanaan, evaluasi, dan pengambilan keputusan dalam pemilihan calon mitra investasi oleh Medco dan Pertamina dilakukan sesuai dengan praktek bisnis yang prudent, objektif, etis, dan fair, dengan tujuan memaksimalkan kepentingan perusahaan.Meski merasa keberatan dengan keputusan KPPU, namun Medco menyatakan senang karena KPPU tidak membatalkan atau menghentikan kesepakatan bisnis yang telah berjalan selama ini, bahkan merekomendasikan pemerintah untuk mendorong realisasi proyek Donggi Senoro agar terlaksana tepat waktu.
"Dengan keputusan Majelis KPPU ini, tidak ada lagi hambatan bagi pelaksanaan proyek Donggi-SenoroKami juga bisa fokus untuk mempercepat pelaksanaan proyek Donggi-Senoro sehingga dijadwalkan akan selesai dan bisa mulai melakukan pengiriman LNG pertama pada kuartal keempat 2014," ujarnya(owi/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2011, Canon Pasang Target Jual 1,2 Juta Printer
Redaktur : Tim Redaksi