Media Bakrie IPO, Kejar Rp 731 M

Kamis, 16 Juni 2011 – 01:01 WIB

JAKARTA - Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) diragukan bisa menyedot banyak investorSelain kecilnya porsi saham yang dilepas ke publik, fundamental perusahaan dinilai tidak terlalu bagus di tengah persaingan industri media yang semakin ketat.
     
Dalam tiga tahun terakhir, VIVA Group yang terdiri atas TV One, ANTV, dan Vivanews.com itu masih mencatat kerugian dan baru tahun lalu (2010) meraup untung

BACA JUGA: Catat Laba Rp 16,77 T, Pertamina Bagi Dividen Rp 7,12 T

"Kalaupun diserap investor, mungkin hanya untuk investasi jangka pendek (trading)," ujar Managing Research Division Asjaya Indosurya Securities Reza Priyambada, Rabu (15/6).

Selain itu, beber dia, kapitalisasi pasar (market capitalization) perseroan relatif kecil yakni antara Rp 4 triliun-Rp 4,5 triliun dibanding perusahaan sejenis yaitu PT Surya Citra Media Televisi (SCTV) yang telah menembus Rp 9,2 triliun
Apalagi, hampir separo dari dana hasil IPO akan digunakan untuk membayar utang kepada Credit Suisse.

"Untuk melunasi kewajiban, porsinya 40 persen atau senilai USD 20 juta-USD 30 juta (sekitar Rp 170 miliar-Rp 255 miliar

BACA JUGA: Bank NTT Bagikan Deviden Rp112 Miliar

Sisanya kita gunakan untuk belanja modal dan operasional perusahaan," ungkap Finance Director VIVA Charlie Kasim.

VIVA berencana melepas 2,286 miliar saham baru dengan harga perdana Rp 260-Rp 285 per lembar dan target perolehan dana Rp 571 miliar
Bersamaan dengan penawaran tersebut, seluruh investor berhak memperoleh waran dengan rasio 4:1 sebanyak-banyaknya 571,5 juta lembar di kisaran Rp 280-Rp 300 per lembar

BACA JUGA: Sinarmas Life Kantongi Peringkat AA+

Dari waran tersebut, perseroan diekspektasikan mendapat dana tambahan Rp 160 miliar, sehingga total dana yang bisa diraih melalui IPO menjadi Rp 731 miliar.
           
Jika total dana yang diraih Rp 731 miliar, artinya ada sisa Rp 476 miliar-Rp 561 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan usahaSeperti membangun televisi olah raga (Sport One), situs sepak bola (Viva Bola), serta permainan online (Viva Games Online)"Total nilai pengembangan rencananya Rp 1 triliunSebagian kita ambil dari IPO, sebagian lagi dari kas internal," imbuh President Director VIVA Erick Thohir.
           
Berdasar asumsi tersebut, market capitalization perseroan memiliki potensi kenaikan (upsize) antara 30-40 persen dalam satu tahun ke depan"Jika sekarang Rp 4 triliun-Rp 4,5 triliun, nanti bisa melonjak menjadi Rp 5 triliun-Rp 6 triliun," timpal Vicky Ganda Saputra, executive director Investment Banking Danatama Makmur selaku penjamin emisi IPO.
           
Tahun ini, perusahaan menganggarkan belanja modal USD 25 juta-USD 35 juta dengan target pendapatan Rp 1,11 triliun di akhir 2011Sedangkan EBITDA margin diproyeksikan meningkat dari 16 persen pada 2010 menjadi 27 persen tahun ini"Melihat potensi dan segmentasi yang dimiliki perseroan, kami optimis dapat mencapai target tersebutSebab, perseroan memiliki pangsa pasar yang berbeda dengan media lain," kata Vicky(gen/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandiri Kucuri Newmont USD 600 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler