Orang-orang muda beralih ke media sosial lebih sering daripada media lainnya untuk mengetahui berita, membuat pengiklan perlu mencari cara baru untuk menjangkau audiens, demikian kesimpulan sebuah penelitian terbaru di Australia.

Data menunjukan media sosial tengah menuju posisi sebagai sumber referensi berita utama bagi kebanyakan warga Australia. Platform baru ini sekarang mengalahkan metode iklan tradisional sebagai bentuk baru paling efektif dalam mempromosikan bisnis atau layanan.

BACA JUGA: Haider Al Asnawi Koboi Kelahiran Irak

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh sebuah firma layanan profesional, Deloitte, hampir separuh responden dalam survey mereka menempatkan "tinjauan dari orang di lingkaran media sosial mereka' di urutan teratas dari 3 besar hal yang paling mempengaruhi keputusan membeli mereka.

"Iklan TV selalu menempati urutan kedua, dibelakang promosi dari mulut ke mulut, dan tahun ini kita melihat posisi itu telah berubah dan saya kira perubahan yang telah terjadi ini cukup menarik," kata penulis survey dari Deloitte, Nicola Alcorn.

BACA JUGA: Melanie Perkins Start Up Yang Berhasil

Survey konsumen media The Deloitte, dirilis Monday (15/8), didasarkan pada pendapat lebih dari 2000 warga Australia berusia 14 hingga 69 tahun.

Survey tahun ini menyoroti pengaruh luar biasa dari media sosial dan mendapati ada sebanyak 84 persen warga Australia yang menggunakan jejaring media sosial.

BACA JUGA: Selandia Baru Dukung Pelabelan Minyak Sawit

Hampir sepertiganya memeriksa akun media sosial mereka sebanyak 4 sampai 5 kali dalam sehari dan pengiklan menyasar para pengguna media sosial tersebut, demikian kesimpulan survey ini.

Fusion Strategy, sebuah perusahaan media yang meneliti industri media dan periklanan, mengeluarkan peringatan kepada yang disebut generasi "milenium", yang beralih ke media sosial terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal seperti ulasan hotel.

"Saya hanya prihatin kepada mereka yang mengikuti kritik media sosial karena Anda bisa saja orang yang sinting dan menulis kritik," kata Direktur Fusion Strategy, Steve Allen.

"Anda bisa saja orang yang tidak memiliki pengalaman mengenai berbagai jenis produk dan kemudian menulis kritik, dan seseorang akan mengambil tindakan berdasarkan tulisan kritik itu."

Tampaknya bukan hanya iklan yang melihat transformasi yang dramatis - berita juga telah menghadapi beberapa persaingan yang sengit dari media sosial.

Hasil survei menunjukkan milenium - orang yang lahir sekitar pergantian abad - menggunakan media sosial, lebih dari media lain, untuk mendapatkan berita.

Survey menunjukan, media sosial telah menjadi sumber utama berita bagi 31 persen generasi milenium berusia 14-26 tahun, dan seperempat dari semua milenium berusia 27-32 tahun.

Allen mengatakan bahwa hasil survey ini harus mengirimkan peringatan.

"Ini berbahaya karena akan menyihir - dalam waktu yang tidak lama lagi - jurnalistik independen yang didanai sendiri dan mendalam akan segera berakhir," katanya.

Tapi jutaan warga Australia masih memilih televisi sebagai saluran hiburan utama melalui kegiatan menonton televisi, pada setiap perangkat, aktivitas hiburan yang disukai.

Tetapi jika hasil survei terbaru ini akan menjadi sesuatu yang terus berlanjut, maka situasi ini dipastikan akan ikut berubah.

"Generasi milenium akan menyesali hari ini, jika mereka sudah memahami apa yang sesungguhnya terjadi mereka tidak akan bisa mempercayai apa yang mereka baca, mereka tidak bisa mempercayai saran yang diberikan pada mereka semua sudah akan terlambat," kata Allen.

Diterjemahkan 22:00 WIB, 15/08/2016, oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

Lihat Artikelnya di Australia Plus

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asyiknya Bersepeda di Melbourne

Berita Terkait