JAKARTA - Meski sering merasa dirugikan akibat pemeberitaan, namun pasangan calon presiden Megawati Soekarnoputri dan Prabowo menegaskan komitmennya pada kebebasan persMenurut Megawati, jika dirinya terpilih jadi presiden tidak akan menelpon ke redaksi media untuk meredam pemberitaan.
"Saya tidak pernah telpon-telpon (ke kantor redaksi media)," ucap Megawati menjawab pertanyaan wartawan soal kebebasan pers pada peluncuran Mega-Prabowo Media Centre (MPMC) di Jalan Prapanca Raya Nomor 39 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/5).
Mega menambahkan, dirinya menjunjung tinggi kebebasan pers
BACA JUGA: Ditanya Soal Jilbab, Mega Ingat Pesan Bapak
Indonesia, lanjutnya, juga sudah memiliki Undang-Undang (UU) tentang PersHanya saja, Megawati memberikan catatan mengenai kebebasan kehidupan pers di Indonesia
BACA JUGA: Mega-Prabowo Resmikan MPMC dan Situs Resmi
Dia mengingatkan bahwa Indonesia ini merupakan negara dengan adat ketimuran yang menghargai kehidupan pribadi orang lainKarenanya, Megawati mengritik liputan infotainment, yang dinilainya sering kelewatan karena sudah masuk ke ruang pribadi
BACA JUGA: Mega: Menteri Jangan Jadi Timses
"Itulah sebabnya, pentingnya penerapan kode etik jurnalistik, karena etika ini dibuat untuk mengetahui bagaimana pers beretika dan bermoral," tandasnya.Soal komitmen pada kebebasan pers juga diungkapkan PrabowoMenurutnya, pengalaman membuktikan bahwa Megawati pernah menjadi presiden dan pers juga dibebaskan"Dan saya juga komit pada kebebasan persSaya sering jadi korban kebebasan pers, tetapi saya juga punya kesempatan untuk bisa membantah (lewat media)," urai Prabowo.
Senada dengan Megawati, Prabowo juga menyinggung soal 'budaya telepon'"Nggak tahu kalau sekarang stasiun-stasiun (televisi) sering dapat telpon," ucap Prabowo.(sid/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Tak Pedulikan Kampanye Hitam
Redaktur : Tim Redaksi