Mega-SBY Masih Musuhan, Politisi Demokrat Bilang Tak Pantas

Sabtu, 12 April 2014 – 14:05 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrat tidak menutup mata untuk mencari peluang berkoalisi dengan PDI Perjuangan usai pemilu legislatif, Rabu lalu. Namun, hal itu dianggap tidak mudah selama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih bersikap dingin terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini diakui sendiri oleh Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok.

"Itu sangat bergantung pada Bu Mega. Kalau Bu Mega ingin mengakhiri kekakuannya bisa karena dia sebagai king maker kan bisa. Sudah tua juga. Tapi kalau dia masih keukeuh seperti itu rasanya enggak mungkin," ujar Mubarok dalam diskusi "Prediksi Peta Koalisi.." di Jakarta Selatan, Sabtu, (12/4).

BACA JUGA: Hadapi Serangan, Prabowo Gunakan Filosofi Jawa

Hubungan SBY dan Megawati memang memanas sejak mantan Menkopolhukam itu mencalonkan diri sebagai capres pada tahun 2004. Sejak saat itu, Mega menutup jalinan komunikasi dengan SBY.

Mubarok mengatakan partainya bukan sekali dua kali berusaha berdamai dengan Megawati. Termasuk SBY yang sudah beberapa kali bertemu Mega dalam sejumlah kegiatan kenegaraan. Namun, hal itu diakuinya tidak mudah.

BACA JUGA: Paloh: NasDem-PDIP Seiya Sekata

"Berkali-kali Pak SBY yang selalu berkomunikasi, Bu mega yang enggak pernah merespon. Enggak pantaslah masa tokoh nasional masa musuhan," kata Mubarok.

Mubarok menyarankan Mega untuk menjalin kembali hubungan baik dengan SBY. Itu, kata dia, bukan untuk kepentingan partai tapi sebagai contoh tokoh nasional yang berpolitik dengan cara positif.

BACA JUGA: PDIP-NasDem Koalisi, Pendamping Jokowi Bukan Surya Paloh

"Kita masih nunggu sikap Mega.Ini saatnya rekonsiliasi-lah. Bukan untuk kepentingan masing-masing tapi untuk kepentingan pembelajaran pada generasi," tandas Mubarok.(flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Ogah Mundur, Tanda PDIP Haus Kekuasaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler