Megawati Ajak Ilmuwan Rusia Meneliti Gunung Api Bawah Laut di Indonesia

Senin, 16 September 2024 – 19:57 WIB
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri di St.Petersburg University (SPBU), Rusia, Sabtu (16/9). Dokumentasi DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengajak Rusia melalui St.Petersburg University (SPBU), bersama-sama melakukan riset soal gunung berapi di bawah laut.

Hal itu disampaikan Megawati dalam kapasitas Ketua Dewan Pengarah BRIN dan BPIP, saat bertemu Rektor SPBU Nikolay Kropachev serta rombongan di Rusia, Senin (16/9) siang.

BACA JUGA: Megawati Ingin Rusia-Indonesia Memitigasi Potensi Bencana Gunung Api Bawah Laut

Awalnya, Megawati dalam pertemuan mengungkapkan saat ini telah ditemukan lima gunung api aktif di bawah laut Indonesia.

"Apakah dari sisi Rusia, melalui universitas, apakah kampus Rusia memiliki hal membantu untuk menghitung gunung ini kapan meletusnya? Kami butuh keilmuan mengenai itu,” kata Megawati di dalam pertemuan tersebut.

BACA JUGA: Lawatan Megawati Bikin Hubungan Indonesia dengan Rusia-Uzbekistan Makin Kuat

Nikolay kemudian meminta jajarannya yang hadir untuk mengontak pengajar di bidang tersebut, soal sejauh mana SPBU membahas keahlian isu dimaksud. 

Menurut Megawati, Indonesia dengan tangan terbuka mau bekerja sama dengan Rusia meneliti isu gunung api di bawah laut.

BACA JUGA: Kunjungan Kerja Megawati ke Rusia dan Uzbekistan Perkuat Kedekatan Antarnegara

Toh, kata putri Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu, Rusia melalui antariksawan Yuri Gagarin pernah meneliti ruang angkasa.

"Bukan tak mungkin Rusia bisa memasuki lautan ribuan kilometer dalamnya. Makanya saya tawarkan nanti bisa dibahas lebih lanjut. Kalau bisa, saya akan tandatangani hal tersebut,” kata Megawati.

Ketum PDI Perjuangan itu melanjutkan penting bagi Indonesia bersama negara luar seperti Rusia, bisa meneliti soal gunung api di bawah laut.

Terlebih lagi, pada 1800-an pernah muncul peristiwa anak Gunung Krakatau meletus yang debunya membuat dunia gelap selama tiga bulan. 

"Makanya saya menilai penting mendalami, kalau bisa ada ilmu soal ini. Saya tak bisa bayangkan kalau gunung api bawah laut ini meletus, bagaimana dampaknya ke lingkungan. Mungkin Rusia dengan begitu banyak ilmuwannya, bisa membantu,” kata Megawati.

Nikolay merespons dengan menyatakan dirinya sangat mengerti kekhawatiran yang dirasakan oleh Megawati. 

Dia mengatakan Rusia sebenarnya juga memiliki gunung api di bawah laut, yang terletak di sekitar perbatasan negara Beruang Merah dengan Jepang.

“Jadi, tema ini diselidiki di Rusia dan ada ahlinya. Kami di sini siap membentuk tim, dari kampus ini dan daerah Rusia lain, untuk meneliti gunung berapa bawah laut dengan Indonesia,” kata dia.

Diketahui, Megawati mengawali kunjungan kerjanya di Rusia dengan menggelar pertemuan dan ramah tamah dengan Rektor Universitas St. Petersburg Nikolay Kropachev pada Senin ini.

Megawati didampingi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, serta Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional SPBU Connie Rahakundini Bakrie.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri Ismail, Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Kesowo, dan Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian juga mendampingi Megawati bertemu Nikolay.

Sejumlah sahabat Bu Megawati juga tampak ikut menemani, seperti Herman Herry serta Samuel Wattimena.

Megawati tampak mengenakan pakaian bernuansa merah putih dengan motif bunga-bunga dalam pertemuan.

Nikolay sempat memberikan buket bunga mawar kepada Megawati, saat menyambut kehadiran wanita kelahiran Yogyakarta itu. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diimingi Rp300 Ribu, 5 Kader PDIP Mengaku Dijebak Menggugat, Kini Meminta Maaf kepada Megawati


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler