jpnn.com, MALAYSIA - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri bertemu dan berbicara selama sejam dengan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (3/10).
Putra dan putri Megawati, M. Rizki Pratama serta Puan Maharani tampak ikut saat Ketum PDI Perjuangan itu bertemu Mahathir.
BACA JUGA: Bertemu Megawati di Malaysia, Ibu Simpatisan PDIP Ini Menangis
"Di Indonesia sudah berapa bulan tidak hujan. Makanya, kemarin rasanya aneh melihat hujan turun," kata Megawati, lalu tertawa untuk membuka perbincangan dengan Mahathir.
Adapun, Megawati sudah dua malam berada di Kuala Lumpur dan selama itu selalu melihat hujan turun di tempat yang menjadi ibu kota Malaysia itu.
BACA JUGA: Megawati Terima Doktor Kehormatan dari Malaysia, Prananda Sampaikan Terima Kasih
Mahathir kemudian tertawa mendengar perbincangan awal yang dibuka Megawati dan menyebut kondisi di Kuala Lumpur saat petang selalu hujan.
Dia lantas membahas kunjungan ke Medan beberapa waktu lalu.
"Medan lebih besar dari Kuala Lumpur," ucap Mahathir.
Mahahir kemudian mengatakan Malaysia menjadi negara yang memindahkan daerah pemerintahan dari Kuala Lumpur ke Putrajaya.
Menurutnya, pemindahan daerah pemerintahan di Malaysia sebenarnya cukup dekat dan berbeda saat Indonesia hendak memindahkan ibu kota dari Jakarta ke IKN.
"Dahulu Kuala Lumpur sesak. Kami pindahkan pusat pemerintahan ke Putrajaya. Tak jauh, hanya 25 KM. Beda dengan IKN," bebernya.
Mahathir kemudian dalam pembicaraan menyinggung soal Putrajaya yang tidak luas, karena tempat itu tidak sampai 50 km per segi.
Keduanya dalam pertemuan lantas membahas soal perbedaan zona waktu yang di Indonesia sampai tiga wilayah.
Mahathir selanjutnya menyerahkan sebuah buku karyanya berjudul Capturing Hope, The Struggle Continues for a New Malaysia sebelum mengakhiri pertemuan dengan Megawati.
Berikutnya, Mahathir mengajak Megawati bersama rombongan untuk berpose bersama dengan diapit bendera Indonesia dan Malaysia.
Setelah itu, Mahathir mengantar Megawati dan rombongan untuk melanjutkan perjalanan bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim. (ast/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Aristo Setiawan