jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disebut-sebut ikut menikmati jatah sisa kuota haji nasional dari Kementerian Agama pada tahun 2012. Pemanfaatan sisa kuota itu kini dipermasalahkan KPK sebagai karena dianggap menyalahi prosedur.
Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari mengakui pimpinan partainya itu menggunakan sisa kuota nasional untuk menunaikan ibadah haji. Menurutnya, Mega memutuskan berangkat haji karena ada undangan dari Suryadharma Ali yang menjabat sebagai menteri agama saat itu.
BACA JUGA: Lion Air Telantarkan 30 Seniman Asal Riau di Bandara Soetta
"Ibu Mega masak terlibat? Ibu tahunya diundang, memang diundang. Dan itu normal, beberapa kali diundang. Kalau kemudian ada prosedur yang gak beres ini mengejutkan kita semua," kata Eva ketika ditemui di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/9) malam.
Eva mengklaim bahwa Mega sama sekali tidak menyangka kuota haji yang diterimanya itu ternyata melanggar prosedur. Menurutnya, sang ketua umum berpikiran positif bahwa penyelenggara haji tidak mungkin mencemari kegiatan ibadah dengan perbuatan korupsi.
BACA JUGA: Isi Proposal Tiongkok dan Jepang Selisih Rp11 Triliun
"Ya saya memprihatinkan bahwa kok ibu 'dijebak' begitu ya oleh prosedur enggak bener, kan enggak dikasih tahu. Kalau ini dananya belum tentu bener, pasti enggak ada yang mau berangkat," bebernya.
Meski begitu, Eva pastikan ketumnya itu akan tetap menghormati apapun hasil proses hukum terkait perkara tersebut. Jika memang dianggap sebagai kesalahan, Mega pun siap bertanggungjawab.
BACA JUGA: Megawati: Buta Aksara di Indonesia Masih 10 Persen
"Jadi maksudnya ibu itu menghormati hukum. Apapun keputusan hukum pasti akan dihormati. Misalkan loh ya, kalo nanti harus ganti (biaya haji), ganti aja," pungkasnya.
Pemanfaatan sisa kuota haji nasional tahun 2012 menjadi salah satu perbuatan tindak pidana korupsi yang didakwakan terhadap Suryadharma Ali. Jatah kuota itu dibagikannya kepada anggota lembaga negara serta tokoh masyarakat, agama dan politik.
Suryadharma sendiri mengakui memberi kuota haji kepada Megawati dan suaminya mendiang Taufik Kiemas. Presiden RI ke-5 itu mendapat jatah untuk 50 orang.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkas Perwira Bareskrim Pemeras Pengusaha Karaoke Dilimpahkan ke Kejaksaan
Redaktur : Tim Redaksi