jpnn.com - JAKARTA - Angka buta aksara di suatu negara masih menjadi salah satu tolak ukur bagi index pembangunan manusia. Di Indonesia sendiri, angka buta aksara masih dalam kisaran 5-10 persen dari total penduduk.
“Selain tanggung jawab negara untuk menuntaskan persoalan ini, kita semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk membebaskan bangsa ini dari kebutaaksaraan tersebut,” kata Presiden ke5 RI, Megawati Soekarnoputri saat membuka Peringatan Hari Aksara Internasional di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/9) malam.
BACA JUGA: Berkas Perwira Bareskrim Pemeras Pengusaha Karaoke Dilimpahkan ke Kejaksaan
Pada bagian lain pidatonya, istri mendiang Ketua MPR Taufiq Kiemas ini, tidak hanya berbicara mengenai arti penting aksara dalam konteks historis dan kultur saja. Dia juga menyinggung bagaimana di masa modern aksara adalah salah satu indikator kemajuan suatu bangsa.
Acara peringatan Hari Aksara Internasional ini diselenggarakan oleh Lawangwangi Creative Space, Lumbung Budaya Rakyat, Lembaga Kajian Indonesia FIB UI, Perpustakaan UI, Yayasan Malaya, Art Sociates, Galeri Nasional, serta Padepokan Nagair.
BACA JUGA: Megawati: Aksara Itu Ibarat Ibu Melahirkan.........
Acara ini antara lain dihadiri oleh Gubernur Banten Rano Karno dan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka.(dil/jpnn)
BACA JUGA: Duh, Menteri Susi Kebobolan nih...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya, Dirut KAI dan Pelindo II Damai
Redaktur : Tim Redaksi