Megawati Ingatkan 2 Hal Ini Kepada Para Peneliti, Mohon Disimak

Senin, 07 Agustus 2023 – 17:30 WIB
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri di Bali, Senin (7/8). Foto: Dokumen DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mengingatkan para peneliti tidak menjadikan penerbitan jurnal sebagai target utama riset.

Putri Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu sekaligus mengingatkan para peneliti tidak melupakan persoalan paten setelah membuat sebuah riset.

BACA JUGA: Kunker ke Bali, Megawati Kirim Sinyal Tidak Mau Bibit Tanaman Mudah Diperjualbelikan

Megawati mengingatkan dua hal tadi saat berdialog bersama peneliti dengan mengangkat tema Riset dan Inovasi untuk Indonesia Raya di Gedung Serba Guna Nayaka, Kabupaten Tabanan, Bali, Senin (7/8).

Awalnya, seorang peneliti dari Pusat Riset Perternakan BRIN Provinsi NTB Panda Pandjaitan yang menceritakan tentang pengembangan nutrisi atau sumber protein untuk sapi menggunakan lamtoro taramba. 

BACA JUGA: Kunker BRIN ke Bali, Megawati Datang ke Kawasan Sains dan Teknologi 

Berikutnya, Kepala Pusat Riset Bio Industri Laut dan Perairan Darat BRIN NTB Fahrurrozi yang berbicara upaya pihaknya mengoleksi mikro dan makro alga di perairan Indonesia, untuk kemudian dilakukan hilirisasi dan industrialiasi rumput laut. 

“Harapan kami pusat riset yang di Lombok itu bisa dijadikan center (pusat) pembibitan rumput laut dan alga,” jelas dia.

BACA JUGA: Megawati Ingatkan Hal Ini buat Jurkam PDIP

Sebanyak 127 periset BRIN hadir dalam acara dialog bersama Megawati yang dilaksanakan selama sekitar dua jam. 

Kepala dan Wakil Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Laksamana Madya (Laksdya) Amarulla Octavian hadir dalam acara dialog.

Selain itu, dewan Pengarah BRIN hadir lengkap, seperti Sri Mulyani, Soeharso Monoarfa, Bambang Kesowo, hingga Emil Salim.

Selanjutnya, Megawati giliran berbicara dalam dialog bersama peneliti BRIN dan mengingatkan para periset tidak menjadikan jurnal sebagai tujuan utama.

Dia kemudian menceritakan percakapannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membahas tentang tujuan utama periset hanya jurnal internasional.

“Saya bilang Pak Jokowi, Pak, aku, tuh, dah, jengkel, lo, pak, enggak ada lagi semangat tempurnya. Research-nya hanya mikir (bagaimana) nanti kalau bisa (hasil risetnya) masuk ke jurnal,“ ujar Megawati.

Selain itu, Megawati dalam dialog juga mengingatkan akan pentingnya hak cipta hasil riset segera diurus oleh para peneliti BRIN.

Dia mengatakan upaya mematenkan riset itu menjadi penting agar hasil penelitian tidak dibeli asing dan menguntungkan mereka.

“Ini keputusan saya sebagai ketua dewan pengarah ketika rapat pertama, seluruh yang namanya researcher, kalau mendapatkan hasil, harus dipatenkan. Kalian tahu enggak sih kenapa orang asing itu mencari (hasil riset peneliti Indonesia)? Sebab, mereka akan jual. Kalau kalian hanya mau duitnya, (riset kalian akan) dibeli, hanya karena mau masuk ke jurnal, terus dia yang menggunakan. (Kalau sudah begitu) kalian tidak akan pernah (benar-benar) terkenal, kecuali di dalam negeri,” ungkap Megawati.

Dia kemudian menyinggung tentang penelitian tanaman alga yang telah dipatenkan terlebih dahulu oleh Korea untuk mendongkrak perekonomian negara Ginseng.

“Saya tahu research alga itu sekarang diambil sama Korea,” kata Megawati. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ciptakan Produk dan Layanan Berkelanjutan, SIG dan BRIN Jalin Kerja Sama


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler