BATAM - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri mengatakan kerinduannya mengunjungi kembali Pulau Nipah, pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Singapura.
“Saya hanya tertarik Nipah malam ini, karena menjadi bagian perjuangan semasa saya memimpin, kalau perlu pembicaraan rapat konsolidasi besok sajalah itu,” ujar Megawati dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ke-2 PDIP di Planet Holiday Hotel, Jumat (28/1) malam.
Seperti dilansir Batam Pos (grup JPNN), mantan presiden RI ke-4 ini dalam sambutannya lebih banyak bernostalgia mengenai campur tangannya membangun kembali Pulau Nipah dan mengkritik pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Saya ingin sekali segera ke Pulau Nipah, semasa pemerintahan saya, setelah Pulau Sipadan dan Ligitan kalah dalam Mahkamah Internasional dan dimenangkan Malaysia, saya berpikir ketahanan nasional dan kedaulatan Indonesia itu harus diberi pondasi yakni dengan membangun dan memantapkan pulau terluar terlebih dahulu,” ujarnya.
Dia membantah, Pulau Sipadan dan Ligitan lepas dari Indonesia karena keteledorannya, namun sengketa Sipadan dan Ligitan tersebut sudah ada sejak pemerintahan Soekarno, dan penyerahan barang bukti terkait keberadaan dua pulau yang kini milik Malaysia tersebut, Indonesia meyakini Pulau itu bakal tetap menjadi milik Indonesia.
“Namun ibarat palu godam, keputusan itu memukul sayaMalaysia yang tidak cukup barang bukti berhak memiliki pulau itu dengan bantuan Inggris karena mereka salah satu bagian dari negara persemakmuran,” ujarnya.
Dia juga menyinggung mengenai masih banyaknya pulau-pulau di Kepri yang belum memiliki nama
BACA JUGA: Busyro Tegaskan KPK Tidak Tebang Pilih
“Jadi kepada pak Sani (Gubernur Kepri M Sani), ada banyak pulau di Kepri ini yang belum terjamah, dan bahkan tidak punya namaBACA JUGA: Kemenkes Bantu Penuh Korban Kecelakaan
Seluruh pulau di Indonesia diberi nama, maka akan memudahkan para petugas perbatasan mengawasi kedaulatan negara ini,” ujarnya.Dalam sambutannya tersebut juga, tiga kali mantan presiden perempuan pertama Indonesia ini menyindir kinerja pemerintahan sekarang, terkait harga pangan meroket di sejumlah daerah, bencana yang sering terjadi di Indonesia mulai tsunami Aceh, longsor Wasior, dan bencana merapi yang Mega menyebutnya sebagai salah satu dampak dari perubahan iklim di Indonesia.
“Begitu tenangnya ya pemerintahan kita yang sekarang, climate change mengakibatkan bencana di mana-mana, tapi pemerintah tidak tanggap dan cenderung menyerahkannya kepada nasib tanpa ada upaya cepat tanggap
BACA JUGA: Di Laut Kapal Terbakar, Di Darat Kereta Tabrakan
Saya kira ini menjadi salah satu pembahasan kita dalam rakornas ini,” ujarnya.Usai sambutan, secara resmi Megawati membuka rakornas disaksikan 27 peserta DPP dan 99 peserta dari 33 Provinsi se-Indonesia(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atasan Gayus Ditahan Bareskrim
Redaktur : Tim Redaksi