Megawati Soekarnoputri: Kalau Ada Anak tidak Punya Orang Tua, Peluklah

Rabu, 24 Maret 2021 – 18:24 WIB
Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri saat memberikan arahan dalam peluncuran buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', yang dipusatkan di kantor pusat DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/3). Foto: PDIP for JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyampaikan salah satu alasannya terus menggelorakan semangat mencintai serta merawat lingkungan.

Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menyatakan bahwa bila tanaman saja diberikan perawatan, maka manusia juga akan lebih dirawat.

BACA JUGA: Bungaran Saragih Ungkap Sisi Lain Sosok Megawati Soekarnoputri

Putri Proklamator RI Soekarno ini menyampaikan hal itu saat meluncurkan buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', yang dipusatkan di kantor pusat DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/3).

"Terbayangkah jika saya dikatakan cinta tanaman? Tentu yang paling utama adalah saya cinta kepada manusia. Karena Allah telah memberikan kehidupan kepada manusia," kata Megawati.

BACA JUGA: PDIP Luncurkan Buku Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam

Dia pun menceritakan kebiasaannya mengambil tanaman di pinggir jalan yang kemudian dibudidayakan.

Menurut Megawati, daripada dibiarkan di pinggir jalan lebih baik tanaman itu diambil dan dibudidayakan lalu diberikan kepada orang lain.

BACA JUGA: Gerakan Politik Hijau, Megawati Soekarnoputri Sumbang 3 Pohon Langka

Hal ini mengandung filosofi penting.

“Artinya perikemanusiaan kita (manusia) yang kita berikan. Lah tanaman saja kita urusi, ya orang mestinya lebih kita urusi,” kata Megawati kepada kadernya.

Megawati mengatakan bahwa semangat perikemanusiaan itu harus dijaga dan dihidupi terus, termasuk di dalam kehidupan partai politik.

Oleh karena itu, Megawati menegaskan buku itu sebenarnya bukan hanya bercerita mengenai merawat pertiwi tanaman. Namun, lanjut dia, juga merawat pertiwi manusia atau orang.

"Itu paling utama. Untuk apa tugas utama kalian itu? Kan membela, mengayomi rakyat, memberi kesejahteraan pada rakyat," imbuh Megawati kepada para kadernya.

Megawati lantas memberikan nasihat kepada para kader partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019 itu.

"Tak perlu sama meniru saya. Sedikit saja. Kalau ada orang miskin, tolonglah. Kalau anak tak punya orang tua, peluklah. Jangan anak sendiri malah dikampleng," tambah Megawati.

Dia juga menjelaskan bahwa merawat bumi juga berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, khususnya menyangkut kebutuhan pangan.

Megawati mendorong Indonesia agar benar-benar mewujudkan kedaulatan pangan, bukan ketahanan pangan.

"Kalau ketahanan, makanan kurang, maka kita impor. Kalau kedaulatan pangan, segala yang ada di negara kita dapat kita makan, kita olah secara maksimal. Maka nanti kita bisa mengekspor bahan makanan itu," ujar Megawati.

Megawati menegaskan bahwa Indonesia memiliki alam yang kaya raya.

Seharusnya, ujar dia, para orang pintar Indonesia bisa menyatukan pikiran, fokus ke arah membangun negara dalam konsep kedaulatan pangan.

Dalam konteks itu, Megawati meminta para kader PDIP agar secara aktif mencari ide-ide kreatif yang bisa dilaksanakan di daerah masing-masing.

Menurut dia, tujuannya adalah satu yakni bagaimana PDIP sebagai alat perjuangan untuk menyejahterakan rakyat. Bukan menyejahterakan diri sendiri.

"Jangan terpaku bahwa saya anggota PDI Perjuangan, maka harus sesuai instruksi partai. Harus berpikir luas soal kehidupan di sekitar apa yang bisa diberikan. Kalau rakyat senang, pasti kita merasa senang. Itu filosofi yang harus kita amalkan,” katanya.

Megawati pun berpesan kepada para kadernya agar menjadikan PDIP sebagai alat perjuangan. Dia menegaskan kader harus memahami keseimbangan dan keselarasan kehidupan.

“Kalau lingkungan kita sedih, masak kita ketawa. Nanti dibilang kita gila, orang sedih malah ketawa,” katanya.

Megawati menyemangati kadernya agak tidak kalah dengan dirinya yang sudah berusia 74 tahun tetapi tetap bersemangat.

“Saya masih bersemangat karena ingin kalian berkehidupan baik. Kalau rakyat sejahtera, kalian akan sejahtera. Itu pasti," pungkasnya.

Megawati lalu menyampaikan apresiasinya kepada Kristin Samah dan Maria Karsia, dua penulis buku itu.

"Terima kasih banyak telah membuat buku ini. Mudah-mudahan anak-anakku bisa tergerak hatinya untuk ikut ambil bagian dalam kehidupan dan menanam apa saja," kata Megawati Soekarnoputri.

Pada acara itu, Megawati hadir secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Sementara, di DPP PDIP dipimpin oleh Sekjen Hasto Kristiyanto yang hadir bersama Ketua DPP PDIP I Made Urip.

Hadir juga Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, dan mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih. (boy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler