Megawati Soekarnoputri Mengajak Politisi Belajar dari Alam

Rabu, 24 Maret 2021 – 20:19 WIB
Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDIP saat peluncuran buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', yang dipusatkan di kantor pusat DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (24/3). Foto: PDIP for JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengungkap pentingnya belajar tentang kehidupan dari alam.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) itu meminta para politisi maupun kadernya belajar tentang hewan seperti kunang-kunang, kodok, dan kupu-kupu.

BACA JUGA: Bungaran Saragih Ungkap Sisi Lain Sosok Megawati Soekarnoputri

Menurut Megawati, ketiga hewan itu diberi tugas oleh Sang Pembuat Hidup.

Megawati menyampaikan itu saat peluncuran buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', yang dipusatkan di kantor pusat DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (24/3).

BACA JUGA: Megawati Soekarnoputri: Kalau Ada Anak tidak Punya Orang Tua, Peluklah

Megawati mengaku pernah mempelajari dan bersentuhan dengan pemeliharaan ketiga hewan tersebut.

"Jadi, pertama, kunang-kunang adalah penyaring udara. Kunang-kunang tidak akan mungkin hidup kalau udara tak bersih. Coba saja kalau tak percaya," kata Megawati.

BACA JUGA: PDIP Luncurkan Buku Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam

Daur hidup kunang-kunang yakni ketika telurnya masuk ke tanah, maka baru akan muncul ke atas permukaan setelah sekitar dua tahun.

Artinya, kunang-kunang itu harus hidup prihatin selama dua tahun di dalam tanah.

"Dan tugasnya hanya kira-kira 2 mingguan untuk reproduksi, supaya alam ini bisa dideteksi hawanya bagus apa tidak. Itu kunang-kunang," ujar Megawati.

Hewan kedua adalah kodok.
Megawati menuturkan kodok akan memakan serangga dan nyamuk.
Sehingga tanpa memerlukan racun, dan cukup dengan memelihara kodok, serangga berbahaya seperti nyamuk tidak akan menganggu.

"Tak usah disemprot. Kodok itu adalah petugas semprot alam. Pelihara saja kodok banyak. Jentik akan dimakan kodok. Ketika mulai jadi nyamuk, akan dimakan kodok," kata Megawati.

Ketiga adalah kupu-kupu, yang datang dari ulat dan kepompong.

Nah, kepompong akan diizinkan menjadi kupu-kupu yang indah. Lalu akan bekerja menghisap serbuk sari maupun madu bunga, menyebarkan telurnya demi memberikan makan untuk makhluk lain.

"Semuanya itu hanya binatang tetapi filosofinya sangat tinggi. Karena diperintah oleh Allah SWT. Kita ini, dikasih pikiran, malah jadi penjahat.
Mereka hatinya suci, hanya untuk melaksanakan tugas Yang di Atas. Jadi pada eling (ingat, red) ya," kata Megawati.

Putri Proklamator RI Soekarno itu juga menyatakan bahwa dengan belajar serta memelihara alam, kader PDIP pasti akan lebih dicintai rakyat.

Sebab, itu artinya akan berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat.

Bagi Megawati, daripada berpolitik sekadar mencari uang untuk diri sendiri, lebih baik melakukan sesuatu dengan menanami tanaman di lingkungan sekitar. Kalau sekadar mencari uang, akhirnya bisa salah jalan.

"Saya sendiri merasa sedih kalau ada anggota kita (PDIP) kena korupsi. Kenapa tak berpikir lebih baik kita menanam pohon yang di jalan saja? Murah meriah, tak perlu beli, wong tinggal ambil saja dan dipelihara," kata Megawati.

Di acara itu, Megawati hadir secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta. Di DPP PDIP, dipimpin oleh Sekjen Hasto Kristiyanto yang hadir bersama Ketua DPP PDIP I Made Urip. Hadir juga Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, dan mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler