Megawati Suarakan Perdamaian Korsel-Korut Dilakukan Lewat Budaya dan Ekonomi

Rabu, 28 Agustus 2019 – 23:46 WIB
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri. Foto: Tim Media DPP PDIP for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengharapkan perdamaian Korea Selatan dan Korea Utara semakin kuat, dalam artian bukan sekadar secara politik, namun juga dari sisi budaya dan ekonomi.

Hal itu disampaikan Megawati sebelum dirinya sebagai salah satu pembicara Forum DMZ International Forum on the Peace Economy yang dilaksanakan di Korsel.

BACA JUGA: Bu Mega Dukung Pemindahan Ibu Kota, Asal Ini Syaratnya

BACA JUGA: Putra Tewas Ditembak Polisi di Lokasi Pernikahan Wanita Idamannya

Yang pertama disampaikan Megawati bahwa dirinya juga diundang pihak Korea Utara, bukan hanya pihak Korea Selatan.

BACA JUGA: Ketahuilah, Ada Dua Pintu Bagi Kader PDIP jika Jadi Menteri

"Sebetulnya saya juga ada undangan ke Korut, tapi saya sedang menunggu, mencari waktu yang baik," kata Megawati di Seoul, Rabu (28/8) malam.

Yang jelas, Megawati menyatakan dirinya bersedia bicara di forum DMZ itu karena merasa bahwa perdamaian antara dua Korea adalah kebutuhan untuk menegakkan perdamaian dunia. Sebab seperti diketahui saat ini, selain di Korea sendiri, di Eropa juga ada isu menyangkut Brexit.

BACA JUGA: Ahmad Basarah Sebut Megawati Tak Mau Ketua MPR Dipilih Lewat Voting

"Jadi memang saya kira inilah dinamikanya yang disebut sebagai globalisasi," imbuhnya.

Menyangkut isu Korea, Megawati mengingatkan akan permintaan Presiden Korea Selatan dahulu Kim Dae Jung, penerima nobel perdamaian yang selalu mendorong proses penyatuan Korea.

Dan Megawati menjadi semacam special envoy untuk komunikasi antara Presiden Kim dengan counterpartnya di Korut saat itu, Kim Jong Il yang kini digantikan putranya Kim Jong Un.

"Jadi saya paling tidak sedang mengikuti keinginan-keinginan dari kedua belah pihak. Dan saya menawarkan Pancasila untuk bisa dipergunakan sebagai landasan mempercepat proses yang sudah terjadi," jelas Megawati.

Bagi Megawati, situasi saat ini lebih mendukung di mana Presiden AS Donald Trump sudah dua kali bertemu dengan Korut dan Korsel. Megawati mengingatkan, saat ini memang diperlukan bukan hanya sekedar pertemuan politik di antara kedua Korea.

"Kita bisa mempertemukannya melalui kebudayaan, lalu dari sisi ekonomi, dan sebagainya," kata Megawati.

Sebagaimana diketahui, Megawati di Seoul dalam rangka mengikuti DMZ International Forum on the Peace Economy yang digelar 28-29 Agustus.

BACA JUGA: Putri Setya Novanto Kembali Digarap KPK Terkait Kasus Korupsi e-KTP

Megawati di Korsel didampingi antara lain menantu Nancy Prananda, cucunya Diah Lupita Jasmina Srita dan Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri.

Di forum itu, Megawati akan menjadi salah satu pembicara utama bersama mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroder, mantan PM Jepang Yukio Hatoyama, Presiden Pertama Mongolia Punsalmaagiin Ochirbat, serta beberapa tokoh penting lainnya dari Rusia, AS, dan Norwegia.

Setelah sambutan Perdana Menteri Korsel Lee Nak-yon, Megawati akan menjadi pembicara pertama yang menyampaikan pandangannya di forum itu, Kamis (29/8) pagi waktu setempat. (tan/jpnn)

 

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jeirry Sumampow Sampaikan Lima Catatan Terkait Calon Menteri


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler