Megawati Tawarkan Pancasila sebagai Ideologi Asia

Kamis, 01 Juni 2017 – 16:54 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam sesi Leaders Vision di Jeju Forum for Peace and Prosperity 2017 di Jeju, Korea Selatan, Kamis (1/6). Foto: dokumentasi DPP PDIP

jpnn.com, JEJU - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tampil sebagai pembicara pada Jeju Forum for Peace and Prosperity di Jeju, Korea Selatan, Kamis (1/6). Presiden RI Kelima itu memanfaatkan forum bergengsi tersebut untuk menjelaskan tentang Pancasila.

Megawati memang sudah jauh-jauh hari dijadwalkan hadir sebagai pembicara dalam sesi Leaders Vision di forum yang juga dihadiri mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Albert Gore itu. Karenanya, putri Proklamator RI Bung Karno itu tak bisa ikut merayakan Hari Lahir Pancasila yang digelar hari ini.

BACA JUGA: Pancasila Harus Jadi Ideologi Penggerak Kemajuan

Namun, di forum itu pula Megawati menguraikan prinsip-prinsip Pancasila. Dalam sesi Leaders Vision, Megawati menjelaskan sila demi sila dalam Pancasila.

"Prinsip pertama Pancasila menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang berkeyakinan pada Tuhan, sekaligus menjadi bangsa yang menghargai perbedaan keyakinan,” urai Mega saat membacakan sila pertama.

BACA JUGA: Megawati Bertemu Al Gore di Korea, Inilah Hasilnya

Selanjutnya, prinsip kedua Pancasila adalah tentang nilai-nilai kemanusian. Menurutnya, Indonesia merupakan bangsa yang menjunjung kemerdekaan bagi seluruh umat tanpa memandang sekat-sekat rasial.

Sebagai contoh, Indonesia pula yang menjadi inisiator Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955. “Itu adalah bagian dari perwujudan menjunjung perdamaian dan kemerdekaan,” ujar putri Proklamator RI Bung Karno itu.

BACA JUGA: Jenderal Gatot Inginkan Indoktrinasi Pancasila

Selanjutnya, Megawati menguraikan sila ketiga Pancasila. Menurutnya, Indonesia sebagai sebuah bangsa juga bisa hidup berdampingan dengan komunitas internasional tanpa harus terjebak dalam nasionalisme sempit atau chauvimisme.

Sedangkan untuk sila keempat Pancasila, Megawati memaparkan tentang praktik demokrasi ala Indonesia. Presiden perempuan pertama di Indonesia itu menegaskan, praktik demokrasi yang berlandaskan Pancasila berarti menganut prinsip musyawarah.

"Demokrasi bukan monopoli Barat. Lewat prinsip permusyarakatan dan mufakat, Bangsa Indonesia telah menjalankan prinsip demokrasi,” imbuh Megawati yang berkali-kali mendapat aplaus audiensi yang hadir.

Adapun sila kelima Pancasila, kata Megawati, sudah menjadi prinsip sejak Indonesia berdiri. Yakni tentang prinsip keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat.

Megawati pun meyakini sila-sila Pancasila itu bisa menjadi prinsip universal. Karena dia menawarkan Pancasila sebagai prinsip yang bisa dianut negara-negara di Asia.

"Dengan kerendahan hati, saya menawarkan agar negara-negara Asia menggunakan kelima prinsip ini. Saya yakin kelima sila yang telah menjadi acuan yang hidup bagi Indonesia bisa berguna bagi bangsa Asia lainnya," ujar Megawati.(ysa/rmo/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri: Masyarakat Harus Berani Tentukan Sikap Siapa Kawan dan Lawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler