jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri mengaku sering kesulitan ketika menyebut menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan (Menko PMK). Padahal, Menko PMK dalam Kabinet Kerja adalah putrinya sendiri, Puan Maharani.
Megawati mengatakan hal itu saat mengawali kata sambutan pada acara Haul Bung Karno ke-47 sekaligus peluncuran buku Bung Karno, Islam, dan Pancasila karya Ahmad Basarah di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (21/6).
BACA JUGA: Menko PMK: Integrasikan Subsidi Energi ke Bantuan Sosial
Mulanya, Megawati mengawali sambutannya dengan menyebut satu per satu undangan yang hadir. Ada Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
Tapi saat Megawati hendak menyebut nama Puan, ketua umum PDI Perjuangan itu ada jeda. Menurutnya, banyak orang sering salah menyebut singkatan PMK.
BACA JUGA: Terima Kunjungan Gubernur Guizhou, Menko PMK Jajaki Kerja Sama Indonesia-Tiongkok
“Saya senyum-senyum sendiri kalau ingat ini. Mau menyebut Menko PMK susah,” tuturnya.
Lebih lanjut Megawati mengatakan, banyak orang sering salah menyebut singkatan PMK. Bahkan, ada yang menyebut Menko PMK singkatan Menko Pemberdayaan Manusia. “Ada pemberdayaan, ada pembangunan,” tuturnya.
BACA JUGA: Bung Hatta, Buya Hamka dan Agresi Belanda di Bulan Puasa
Namun, putri Proklamator RI Bung Karno itu tak mau ribet. “Ya sudah saya bilang ke Mbak Puan, pokoknya kamu Menko," ujar Mega yang disambut tawa pula.
Selain itu Mega juga "mengabsen" Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan lainnya. "Alhamdulillah kita bisa bersama," kata Mega.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa yang Terjadi di Bulan Puasa 1944?
Redaktur : Antoni
Reporter : Antoni, Boy