Mei 2015, Natuna Bakal Punya Bandara Sipil

Bisa Jadi Tempat Transit Penerbangan ke Vietnam

Sabtu, 12 April 2014 – 16:41 WIB

jpnn.com - NATUNA  - Bandara sipil Ranai, Kabupaten Natuna di Kepulauan Riau akan ditargetkan bakal diresmikan dan mulai beroperasi Mei 2015 mendatang. Selain melayani penerbangan domestik, bandara ini juga menjadi tempat transit penerbangan ke Vietnam.

“Jarak Natuna-Vietnam kan dekat,” kata Sapta Nugraha, Kepala Bidang Perhubungan Udara, Dinas Perhubungan Natuna seperti dilansir batampos.co.id.

BACA JUGA: Seluruh Kabupaten di Sulbar Berstatus Tertinggal

Saat ini, pembangunan bandara yang letaknya bersebelahan dengan Pangkalan Udara (Lanud) Ranai itu terus digesa dan ditargetkan rampung awal Mei 2015. Bandara yang memiliki panjang landasan pacu 2,5 kilometer dan lebar 30 meter itu nantinya akan melayani penerbangan domestik seperti  Natuna-Batam, Natuna-Tanjungpinang, dan Natuna-Pontianak.

“Itu rute-rute regulernya. Nanti bisa ditambah,” sambung Sapta.

BACA JUGA: Agen Asuransi Tewas Membusuk di Kamar

Saat ini, kata Sapta, penerbangan reguler ke Natuna baru dilayani Wings Air setelah beberapa waktu lalu Sky Aviation menghentikan operasional penerbangan ke kabupaten kepulauan di Laut China Selatan itu.  Untuk penerbagan komersil dari dan ke Natuna, saat ini memang masih menumpang di Lanud TNI AU Ranai.

Namun, Pemkab Natuna sudah menawarkan ke sejumlah maskapai penerbangan untuk melayani penerbangan ke Natuna. Di antaranya ke Garuda Airlines, Sriwijaya Air, dan Trigana Air.

BACA JUGA: Gubernur Babel Klaim Warganya Dukung Jokowi Nyapres

“Kami sudah menyurati tiga maskapai untuk dapat melayani Natuna. Mudah-mudahan dengan adanya bandara baru nanti, ketiga maskapai itu mau. Karena keamanan dan keselamatan bandara sudah memenuhi standar internasional,” jelasnya.

Dia menambahkan, dengan banyaknya maskapai yang melayani Natuna diharapkan akan menekan harga tiket pesawat. Sebab, saat ini harga tiket pesawat dari dan ke Natuna masih sangat tinggi dan berada di atas batas maksimal nasional.

“Kalau untuk harga tiket, itu bukan kami yang menentukan, tetapi persaingan pasar. Makanya, dengan banyaknya pesawat yang masuk, harga menjadi bersaing. Harga tiket itu biasanya di kisaran ambang batas atas dan ambang batas bawah,” pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa 4,6 Skala Richter di Pinrang, Sidrap Ikut Bergetar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler