Mei, Terminal Teluk Lamong Tinggalkan Solar

Selasa, 21 Januari 2014 – 14:06 WIB

jpnn.com - SURABAYA -- Terminal Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak yang akan dioperasikan awal Mei 2014 mendatang akan melakukan perubahan energi. Bila saat ini menggunakan solar maka ke depan akan hijrah ke energi listrik.

Hal ini disampaikan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha, Pelindo III Husein Latief melalui keterangan tertulisnnya, Selasa (21/1). Ia mengatakan, Pelindo III yang juga pengelola terminal juga tengah melakukan kajian untuk membangun pembangkit sendiri dengan menggunakan bahan bakar gas.

BACA JUGA: Gangguan Cuaca Kerek Harga Sembako

Selama ini, lanjut Husein, energi didominasi menggunakan solar untuk menggerakkan roda-roda pelabuhan akan ditinggalkan. Itu karena Pelindo III telah berkomitmen menuju konsep go green.

"Ini efisiensi yang tepat guna menjadi landasan kebijakan tersebut. Apalagi, harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan, sehingga penggunaan energi ramah lingkungan dan murah dipastikan menjadi tujuannya.  Karena itu, kami akan meninggalkan penggunaan solar yang berpolusi itu ke energi listrik dan gas,” terangnya.

BACA JUGA: Delapan Proyek Infrastruktur Selesai Tahun Ini

Selain menggunakan listrik sebagai salah satu sumber energi operasional, Teluk Lamong juga menggunakan energi matahari, terutama untuk penerangan jalan dan parkir. Setidaknya ada sejumlah penerangan yang menggunakan solar cell sebagai penerangan.

"Dengan adanya diversifikasi energi dari solar ke listrik diperkirakan bisa menekan biaya operasional 30-50 persen," papar Husein.

BACA JUGA: Terminal Teluk Lamong Siap Beroperasi Juli

Jelang pengoperasian, kebutuhan gas untuk transportasi dari dan ke Terminal Teluk Lamong mulai mendapat kepastian. Dari hasil pembicaraan antara PT Terminal Teluk  Lamong dengan PT Pertamina, Senin siang (20/1), kebutuhan gas yang akan dipasok oleh PT Pertamina sebanyak 2,7 mmscfd (million metric standart cubic feet per day) pertahun.

Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong Prasetyadi mengungkapkan, pasokan gas ini baru untuk memenuhi kebutuhan truck trailler ramah lingkungan yang akan beroperasi dari dan ke Terminal Teluk Lamong.

Sedangkan untuk kebutuhan operasional Teluk Lamong sendiri yaitu untuk penyiapan pebuatan pembangkit listrik bertenaga gas masih belum dibahas. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berani Jual Daging Sapi Lebih Murah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler