jpnn.com, JAKARTA - Presiden The Fourth Meeting of the Conference of Parties (COP-4) Konvensi Minamata Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan Indonesia telah menurunkan penggunaan merkuri dalam berbagai sektor.
Rosa mengatakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya Bakar memberi pesan kepada dunia bahwa Konvensi Minamata bisa memberi solusi terhadap masalah lingkungan hidup global yang berkaitan dengan merkuri.
BACA JUGA: KLHK Ingatkan Bahaya Merkuri untuk Kesehatan Masyarakat
Dia juga menjelaskan penggunaan merkuri di sektor industri lampu dan baterai telah berkurang sebanyak 374,4 kilogram.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK itu juga mengatakan industri pembangkit listrik tenaga uap telah mengendalikan 710 kilogram emisi merkuri.
BACA JUGA: Di Rumah Kedua, Ibu Muda Ini Sering Layani Pelanggannya di Ruang Tamu
Kemudian, merkuri di sektor kesehatan juga sudah berkurang 4,7 ribu kilogram dan penambangan emas skala kecil menurunkan 12,4 ton penggunaan merkuri.
"Indonesia berinisiatif untuk membuat deklarasi secara bersama-sama mengurangi perdagangan merkuri ilegal dalam tingkat global," kata Rosa dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/11).
BACA JUGA: Komplotan Perampok Lintas Negara Dilumpuhkan Polda Sumsel, Satu Orang Tewas
Bukan hanya Indonesia, lanjut Rosa, Direktur Eksekutif Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) Inger Andersen juga menyampaikan masalah merkuri membutuhkan kolaborasi dengan seluruh negara.
"Mari bersama-sama berperang melawan merkuri dan mengharapkan merkuri itu hanya tinggal jadi sejarah," ujar dia.
Indonesia menjadi tuan rumah COP-4 Konvensi Minamata.
Pada 1 hingga 5 November 2021, fase pertama dari konvensi tersebut diselenggarakan secara online, lalu fase kedua digelar secara langsung di Bali pada 21 sampai 25 Maret 2022. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Kerja Facebook Dianggap tidak Sehat, Mark Zuckerberg Diminta Mundur
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Dea Hardianingsih