Melalui MSPP, Kementan Menjabarkan Inovasi Budi Daya Buah Tropis

Sabtu, 31 Agustus 2024 – 21:40 WIB
Program Mentan Sapa Petani Penyuluh Volume 27 dengan tema Inovasi Budidaya Buah Tropis Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas. Foto: tangkapan layar - source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pertanian terus menaikkan produksi dan produktivitas padi dan jagung, serta sayuran, buah, florikultura, dan tanaman obat sebagai program prioritas utamanya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa potensi pertanian Indonesia sangat besar untuk menyediakan pangan secara berdaulat, yakni tanpa impor.

BACA JUGA: Melibatkan Penyuluh Pertanian, Kementan Mengakselerasi Program PAT di Tapin

“Pangan nasional tidak akan bisa bersaing dengan negara lain tanpa teknologi. Berkat kemajuan teknologi yang dihasilkan sendiri, mari tingkatkan lagi ekspor komoditas hortikultura ke berbagai negara,” ujar Mentan Amran.

Selain itu, transformasi teknologi pertanian sudah demikian maju, sehingga cara berpikir pertanian tradisional harus diubah apalagi teknologi ini diterapkan pada lahan marginal.

BACA JUGA: Adaptasi Perubahan Iklim, Pemuda di Rohil Kembangkan Pertanian Lahan Tanpa Bakar

Mentan Amran juga menekankan perlunya peningkatan ekspor produk pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan raih devisa negara.

"Hal ini jangan sekadar retorika, tetapi benar-benar nyata diwujudkan," katanya.

BACA JUGA: Produktivitas Pertanian Berlimpah dengan Benih Berkualitas

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional serta meningkatkan daya saing produk hortikultura di pasar global, inovasi dalam budi daya buah tropis menjadi sangat krusial.

“Indonesia, sebagai negara beriklim tropis, memiliki potensi yang luar biasa dalam menghasilkan buah-buahan berkualitas tinggi. Namun, potensi ini harus diimbangi dengan upaya peningkatan produktivitas dan kualitas melalui pendekatan inovatif,” ujar Santi.

Penerapan dan penggunaan teknologi modern seperti sensor iklim, irigasi cerdas, dan teknik budidaya berbasis data dapat memberikan hasil yang lebih optimal.

"Maka, harus didorong adopsi teknologi ini di kalangan petani agar mereka dapat meningkatkan hasil panen serta menjaga kualitas buah," tutur Santi.

Pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 27 dengan tema "Inovasi Budidaya Buah Tropis Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas", di Ruang AOR BPPSDMP, Jumat (30/8) menghadirkan narasumber Direktur Buah dan Flortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura, Liferdi Lukman.

Dia menyampaikan tentang arah kebijakan pembangunan hortikultura, di antaranya meningkatkan daya saing hortikultura melalui peningkatan produksi, produktivitas dan akses pasar. Selain itu peningkatan nilai tambah didukung sistem pertanian modern yang ramah lingkungan.

“Adapun visinya agribisnis hortikultura berdaya saing yang maju, mandiri, dan modern. Sehingga terwujudnya Indonesia yang maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong,” kata Liferdi.

Dia menambahkan bahwa strategi pengembangan hortikultura 2021-2024 ialah pengembangan Komoditas Buah Strategis mendukung Program Penyediaan Makan Bergizi Gratis. Sedangkan pengembangan buah dan flori, yaitu berorientasi ekspor melalui intensifikasi dan perbaikan mutu.

"Dengan fokus komoditasnya mangga, manggis, durian, salak dan alpukat," katanya.

Sementara itu, pengembangan buah dan flori subtitusi impor dilakukan dengan cara ekstensifikasi untuk peningkatan produksi menuju swasembada dengan fokus komoditasnya lengkeng dan anggur.

"Semua ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan petani hortikultura, meningkatnya nilai tambah dan daya saing hortikultura serta terwujudnya reformasi birokrasi,” katanya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler