Melalui Program Keluarga Harapan, Kemensos Bantu Sukseskan Usaha Jagung Raneti

Senin, 24 Januari 2022 – 20:49 WIB
Kemensos ikut membantu memajukan usaha keluarga penerima manfaat melalui program keluarga harapan. Contohnya, Raneti dan sang suami sukses membuka usaha es jagung yang didukung program keluarga harapan dari Kemensos. Foto: Humas Kemensos

jpnn.com, INDRAMAYU - Warga Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, bernama Raneti terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) pada 2017.

Sejak itu, dia menerima bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos).

BACA JUGA: Kemensos Kucurkan Rp 1 Miliar untuk Bangun Rumah Warga Baduy Pasca Kebakaran

Kehidupan Raneti dan keluarga tidak mudah. Mereka harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan.

Dia berbagi tugas dengan suami. Raneti berprofesi asisten rumah tangga. Sementara itu, suaminya merintis usaha es jagung.

BACA JUGA: Maruf dan Risma Tinjau Lokasi Gempa Pandeglang, Kemensos Salurkan Bantuan

“Sehari-hari, saya kerja jadi pembantu rumah tangga, sementara suami jualan es jagung,” kata Raneti saat ditemui belum lama ini.

Setahun kemudian, Raneti dan suami merintis usaha es jagung bernama Es Jagung Chintya yang beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 18.00.

BACA JUGA: Kemensos Beri Bantuan kepada Pasien Anak di Rumah Singgah

“Kami buka setiap hari dan hanya libur dua minggu sekali. Alhamdulillah sejak dagang es jagung, kondisi ekonomi keluarga kami mulai membaik sedikit demi sedikit,” kata ibu tiga orang anak ini.

Pengolahan es jagung terbilang tak sulit. Raneti menggunakan jagung muda (putren) sebagai bahan utama es jagung. Setelah disisir, jagung muda direbus di dalam air mendidih hingga lembek.

“Di antara semua menu, es jagung dobel keju jadi favorit para pelanggan yang datang ke warung kami,” kata Raneti.

Tak hanya dijual di warung, usaha es jagung Raneti mendapat pesanan untuk acara-acara besar seperti pernikahan, rapat kantor, dan sebagainya. Raneti bisa membuat hingga 500 cup es jagung untuk pesanan hajatan.

“Satu porsi cup berkisar antara Rp 3 ribu hingga Rp 8 ribu, bergantung jenis isian. Dalam sebulan, penghasilannya bisa Rp 3 juta hingga Rp 5 juta,” kata Raneti.

Warung es jagung ini menjadi monumen kesuksesan Raneti. Pesatnya perkembangan usaha Raneti dalam kurun waktu setahun membuatnya keluar dari PKH pada 2019.

Kini, dia punya warung kedua berupa minicar yang mangkal di SMAN 1 Sindang Indramayu dan mempekerjakan dua pegawai.

“Setelah (penghasilan) menurun akibat pandemi, sekarang mulai ramai lagi karena anak-anak mulai masuk sekolah,” kata Raneti.

Raneti mengaku bersyukur dan berterima kasih karena mendapat bantuan pengembangan usaha dari Kemensos berupa peralatan yang menunjang usaha es jagung.

“Meskipun sudah keluar dari PKH dua tahun lalu, alhamdulillah masih dapat bantuan dari Kemensos. Semoga bisa segera buka warung es jagung ketiga di daerah Jatibarang,” katanya.

Raneti dan sejumlah KPM PKH graduasi lain menerima bantuan pengembangan. Bantuan secara seremonial diserahkan saat kunjungan kerja Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dan Komisi VIII DPR RI di Pendopo Bupati Indramayu pada November.

Mensos menyerahkan berbagai bantuan, antara lain, Atensi, bantuan kewirausahaan, pengembangan usaha, bansos rumah tidak layak huni (RTLH), dan beras dengan total bantuan Rp 7,5 miliar yang merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai balai di lingkungan Kemensos. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler