Melalui SDGs Desa, Gus Menteri Optimistis Pembangunan Lebih Terarah

Sabtu, 12 Juni 2021 – 20:42 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar di forum Regional Meeting Kawasan Teluk Tomini dan Maluku Utara yang digelar di Universitas Negeri Gorontalo, Sabtu (12/6/2021). Foto: Humas Kemendes PDTT

jpnn.com, GORONTALO - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengakui pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM yang menjadi fokus utama pembangunan desa belum maksimal.

Mendes Halim menyebut kendala yang dihadapi desa selama ini adalah tidak dapat membedakan mana yang harus menjadi skala prioritas pembangunan karena faktor minimnya data.

BACA JUGA: Gus Menteri Sebut Teluk Tomini Sangat Penting bagi Dunia, Begini Alasannya

"Desa masih menjadi objek pembangunan, bukan menjadi subjek pembangunan," kata Menteri Halim saat hadiri Regional Meeting Kawasan Teluk Tomini dan Maluku Utara yang digelar Universitas Negeri Gorontalo, Sabtu (12/6).

Forum tersebut turut dihadiri Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid dan Lestari Moerdijat, Ketua BPK Agung Firman Sampurna dan tamu undangan lainnya.

BACA JUGA: Lihat, Para Pemuda Diduga Preman Ini Tak Berkutik saat Digeledah Polisi

Gus Menteri -panggilan Abdul Halim Iskandar- berharap melalui SDGs Desa pembangunan di pedesaan lebih terarah dan semata untuk kesejahteraan warga desa, bukan karena berbasis keinginan orang-orang tertentu.

Menurut Gus Menteri, saat ini pemutakhiran data berbasis SDGs Desa sudah mencapai 50 persen. Dengan pembaruan data itu, para kepala desa bisa dengan mudah mengukur sektor apa saja yang perlu dibenahi selama satu periode kepemimpinannya.

BACA JUGA: Wahyu Penganiaya Bocah 12 di Surabaya Ditangkap di Tangerang, Lihat Kakinya

"Ke depan perencanaan pembangunan di desa, insyaallah, yakin sudah menempatkan desa sebagai subjek pembangunan," ujar Doktor Honoris Causa dari UNY itu.

Dia juga mengajak seluruh kementerian dan lembaga lainnya agar berkoordinasi dan mencocokkan data masing-masing dengan data berbasis SDGs Desa yang digarap kepala desa dan pendamping desa selama ini.

"Kemudian, ketika sudah dikonsolidasi, data ini menjadi milik desa kembali dan di situlah akan kelihatan berapa sebenarnya angka kemiskinan kita, berapa sebenarnya tinggi masyarakat yang terkena penyakit kronis," pungkas Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler