jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali berpolemik dengan media massa.
Kamis (29/6), tepatnya pukul 08.00 waktu setempat, penguasa Gedung Putih itu merundung pasangan pembawa acara Morning Joe di MSNBC, Mika Brzezinski dan Joe Scarborough, lewat akun @real DonaldTrump.
BACA JUGA: Bandara AS Mulai Terapkan Muslim Ban Parsial
"Saya mendengar tayangan dengan rating rendah @Morning_Joe mengatakan hal buruk tentang saya (jangan ditonton lagi). Bagaimana bisa Crazy Mika yang punya IQ rendah dan Psycho Joe berada di Mar-a-Lago selama tiga malam berturut-turut pada malam tahun baru dan minta bergabung dengan saya? Ada perdarahan parah di wajahnya gara-gara facelift. Jelas saya menolaknya," tulis Trump. Dalam hitungan detik, posting-an taipan 71 tahun tersebut panen kecaman.
Salah satunya muncul dari senator Lindsey Graham, politikus senior Partai Republik.
BACA JUGA: Ketika Kaum Gay Demonstrasi Lawan Trump
"Komentar itu berada di bawah kendali kantor kepresidenan," ungkapnya, sebagaimana dilansir BBC kemarin (30/6).
Menurut dia, cuitan Trump membuktikan bahwa ada yang salah dengan politik AS dan hal itu sama sekali tidak menunjukkan kebesaran Negeri Paman Sam.
BACA JUGA: Donald Trump Ucapkan Selamat Idulfitri
Senator Ben Sasse pun kecewa kepada Trump. Menurut dia, tweet ayah Ivanka tersebut sama sekali tidak mencitrakan seorang presiden.
"Tolong hentikan semua ini. Ini tidak normal," cuit politikus 45 tahun itu.
Beberapa politikus yang lain mengungkapkan hal serupa. Termasuk Paul Ryan, ketua House of Representatives.
Selain itu, beberapa tokoh masyarakat menyuarakan kritik mereka lewat jagat Twitter.
Misalnya, John Legend. Selama ini, penyanyi 38 tahun tersebut memang dikenal kritis terhadap presiden ke-45 AS itu.
''Saya rasa kampanye Melania untuk melawan perisakan di dunia maya sudah berakhir karena mulainya juga terlambat,'' tulis suami Chrissy Teigen tersebut lewat Twitter.
November lalu, Melania memublikasikan upayanya untuk memerangi perisakan atau perundungan di dunia maya.
Publik AS mengapresiasi positif niat sang First Lady.
Ketika itu, banyak yang mengatakan bahwa Melania menggagas kampanye tersebut untuk melindungi Barron, putra semata wayangnya.
Sayang, sampai sekarang, gaung kampanye itu belum terdengar.
"Hari yang kelam bagi Amerika. Presiden lebih senang menghabiskan waktunya dengan merundung orang lain, berbohong, dan menyerang fisik seseorang ketimbang menjalankan tugasnya," kritik MSNBC.
Brzezinski dan Scarborough juga menanggapi perisakan sang presiden.
Lewat sebuah artikel di Washington Post yang bertajuk Donald Trump Tidak Sehat, mereka meluruskan tuduhan sang presiden soal facelift.
Namun, Gedung Putih membela Trump. Demikian pula Melania.
Menurut Gedung Putih, Trump hanya mereaksi berita negatif yang selalu disampaikan Brzezinski dan Scarborough dalam siaran pagi mereka.
"Beliau adalah presiden yang membalas api dengan api. Dia tidak akan pernah sudi menjadi korban perisakan media liberal atau elitis di dalam media, atau Hollywood," tandas Sarah Huckabee Sanders. (AFP/Reuters/CNN/BBC/hep/c18/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MNC Land Fokus Garap Proyek Kerja Sama dengan Donald Trump
Redaktur & Reporter : Natalia