Melawan Israel Tidak Cukup dengan Kutukan, MUI Tawarkan Aksi Konkret Ini

Jumat, 29 April 2022 – 22:06 WIB
Aksi Bela Palestina. Foto: Okri Riyana/RC.dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan penyelesaian Palestina-Israel membutuhkan langkah pasti dan konkret yang dilakukan secara terus menerus lewat kerja sama global.

“Menangani Israel-Palestina sama sekali tidak cukup melalui kutukan akan tetapi harus ada langkah-langkah pasti dan konkret yang dilakukan secara terus menerus oleh sebuah kerja sama global, a global friendship and alliance yang efektif sehingga Israel benar-benar tak berdaya dan menghentikan seluruh tindakan kotornya,” ujar Prof Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

BACA JUGA: Tegaskan Status Temple Mount, Israel Hanya Izinkan Muslim

Bagi MUI, lanjut dia, perjuangan bangsa Palestina adalah perjuangan abadi sepanjang pemerintah Zionis Israel masih menunjukkan kecongkaannya melakukan aneksasi, genosida, menerapkan politik Apartheid serta tidak menghentikan penjajahannya terhadap Palestina.

Tindakan-tindakan Israel ini harus dihentikan melalui berbagai cara dan dilakukan oleh elemen masyarakat internasional.

BACA JUGA: Solusi Demokratis Ala Iran: Abaikan Israel, Palestina Tentukan Semua

Ia mengatakan Isu Israel-Palestina bukan isu lokal dan bukan juga konflik politik lokal.

Akan tetapi ini merupakan tragedi dan sejarah kelam politik dan kemanusiaan dan bahkan agama yang sangat menyayat yang dipertontonkan secara global.

BACA JUGA: Presiden Raisi Ancam Israel: Jangan Coba-Coba Colek Iran!

Terkait pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), MUI setuju dengan sejumlah keputusan penting yang dihasilkan dalam pertemuan luar biasa OKI.

MUI memandang, bagi bangsa Indonesia dan harusnya juga bagi negara-negara anggota OKI lainnya, perjuangan untuk membela Palestina harus terus dilakukan dengan mewujudkan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan rakyat Palestina.

Masih banyak dan besar hambatan yang dihadapi untuk terwujudnya Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat dan merdeka. 

Salah satunya pertentangan faksional Palestina Hammas-Fatah yang belum terselesaikan, lemahnya persatuan negara-negara Timur Tengah, dukungan kuat Amerika yang antara lain ditunjukkan melalui veto di sidang Dewan Keamanan PBB.

Ini hambatan-hambatan yang cukup serius yang harus menjadi perhatian internasional.

“Sehubungan dengan itu dukungan negara-negara OKI, misalnya, haruslah benar-benar konkret, efektif dan berdampak kuat bagi penghentian imperialisme Israel. Misalnya menghentikan kegiatan impor barang-barang produk Israel,” kata dia.

Boikot terhadap produk Israel ini penting dilakukan oleh semua negara-negara anggota OKI. Butuh keberanian, ketabahan dan konsolidasi.

Di samping itu, lanjut Sudarnoto, langkah untuk meninjau normalisasi hubungan diplomatik yang dilakukan negara anggota OKI dengan Israel merupakan langkah penting dan akan sangat membantu penyelesaian Palestina-Israel.

Ia mengatakan dukungan dari negara-negara anggota PBB untuk melakukan tekanan terhadap zionis Israel adalah upaya lain yang sangat penting.

Namun demikian, berdasarkan  pengalaman, maka harus diyakinkan agar Amerika tidak lagi menggunakan hak veto.

Upaya-upaya diplomatik untuk meyakinkan Amerika dengan demikian juga sangat penting agar Amerika bersedia mengubah cara pandang dan politik luar negerinya supaya lebih  adil dan benar-benar diorientasikan kepada pembelaan terhadap kemanusiaan dan perdamaian.

Ini memang sulit akan tetapi harus dilakukan. Indonesia bisa memainkan peran penting, kata dia.


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler