Bermaksud melerai dua tetangganya yang tengah bertengkar, Priyono, 40, warga RT 02/RW 01, Kelurahan Mangkang Kulon, Kota Semarang, justru dibakar hidup-hidupIronisnya, yang membakar justru salah satu tetangganya yang sedang bertengkar hebat, Slamet Gondes, 44.
BUDIYONO, warga Kelurahan Mangkang Kulon, Kota Semarang, masih tergolek di ruang Amarilis, kamar nomor 7
BACA JUGA: Sulap Kencing Sapi Melebihi Harga Seliter Bensin
Seperti diberitakan koran ini, Budiyono jadi korban kebengisan tetangganya, Slamet GondesSelasa (14/9) pagi kemarin, Budiyono menjalani operasi tahap dua
BACA JUGA: 12 Imigran Kabur dari Tahanan Imigrasi Palu
Maklum, luka bakarnya sangat seriusBACA JUGA: Arus Balik Jalintim Kian Padat
Wajahnya juga tampak gosongDi luar ruang operasi, sejumlah kerabat Budiyono tampak menunggui jalannya operasiTampak istri Budiyono, Sulistyowati, 41; dan dua anak mereka: Intan Permatasari, 12; dan Dedy Setiawan, 7Juga adik korban, Susilo, dan dua temannyaMenurut Sulistyowati, operasi pagi kemarin merupakan kali kedua dilakukan suaminyaSebelumnya, korban sempat menjalani operasi lima hari pasca-masuk ICU RS Tugu."Kepala, kedua tangan, kaki serta pantat terbakar semuaBagian tubuh yang tidak terbakar cuma dada dan perut saja," ujar Sulistyowati.Meski belum mengalami perkembangan signifikan, korban mulai bisa berkomunikasi"Tangannya sudah bisa sedikit digerakkan, tapi kakinya belum bisa," tambah Susilo, adik korban.
Keluarga tak menyangka, Slamet Gondes, tetangganya, bisa berbuat kejiPadahal, kata Sulistyowati, antara suaminya dan pelaku, selama ini berhubungan baikTidak ada masalah sama sekali"Tiap hari mereka (korban dan pelaku) kumpul."Sulistyowati bercerita, sekitar pukul 02.00 dinihari, pelaku yang sudah terpengaruh miras mendatangi rumah Ragil alias Bagong, tetangganya, sembari membawa jeriken berisi bensin (bukan minyak tanah seperti diberitakan kemarin, red).
Sebelum pemilik rumah keluar, pelaku sudah menyiramkan bensin ke rumah BagongSang pemilik rumah keluar, termasuk korban"Suami saya mencoba menenangkan merekaTapi Slamet malah menyiramkan bensin ke tubuh suami saya dan membakarnya." Setelah membakar korban, pelaku kabur.
Menurut warga dan keluarga korban, pelaku diduga sudah merencanakan pembakaran tersebut sebelumnyaSebab, sebelum mendatangi rumah Ragil alias Bagong, pelaku membeli bensin, menggunakan jeriken di sebuah pombensin."Dia mendatangi rumah Bagong sudah membawa jeriken 10 liter bensinBegitu juga saat membakar kakak saya, itu juga disengaja," imbuh Susilo,
Sulistyowati kini mengaku masih memikirkan kondisi suami dan biaya rumah sakit"Semoga setelah operasi yang kedua ini, kondisinya semakin membaikKasihan anak-anak masih kecil, masih butuh ayahnya," keluh Sulistyowati sembari menambahkan masih berusaha mencari biaya untuk membayar biaya rumah sakit(isk/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Kepri, 6 Tewas 10 Luka Serius
Redaktur : Tim Redaksi