Dua tahun bukanlah waktu singkat untuk bersabar menanti hasil dari sebuah penelitianNamun setidaknya itu pula yang pernah dilalui para peneliti dan pakar dari Fakultas Pertanian Universitas Udayana (FP Unud)
BACA JUGA: 12 Imigran Kabur dari Tahanan Imigrasi Palu
Bergelut dengan kotoran sapi, kini mereka mendapatkan hasil luar biasaDIDIK D
BACA JUGA: Arus Balik Jalintim Kian Padat
PRAPTONO, DenpasarBAGI sebagian masyarakat istilah bio-urine mungkin masih asing di telinga
Radar Bali yang sempat mampir ke tempat produksi pembuatan bio-urine, yakni di kebun percobaan FP Unud, tepatnya di Pegok, Denpasar Selatan sempat terkagum-kagum dibuatnya
BACA JUGA: Di Kepri, 6 Tewas 10 Luka Serius
Bukan karena tempatnya, melainkan dengan hanya bahan yang nyaris tidak berguna dengan dibantu alat sederhana, ternyata para peneliti dan pakar pertanian Unud mampu menghasilkan produk memiliki nilai jual tinggi.Bayangkan saja, dari air kencing sapi yang biasanya dibiarkan begitu saja, oleh peneliti ini dijadikan uangBahkan harga satu liter air kencing sapi dengan sudah diproses dengan sebuah wadah bisa berharga dari satu liter premiumYakni Rp 7.500 per literPadahal untuk sehari saja, minimal satu ekor sapi bisa menghasilkan air kencing sebanyak enam liter per hari.
Terkait hal itu, Dr.Alit Susanta Wirya, salah satu pakar di Unud ini menjelaskan, bahwa saat ini, FP Unud telah mampu menghasilkan sekitar 2.000 liter bio-urine""Ini sudah terjual dan dimanfaatkan oleh beberapa petani di Bali," terangnya.
Masih tentang produk bio-urine, lanjut pria yang menyelesaikan program doktoral di Shizuoka University, ini pihaknya ingin memberikan yang terbaik untuk pertanianMungkin ini sekaligus bagi kami para peneliti untuk kado ulang tahun untuk Fakultas Pertanian ke-43Minimal dengan karya-karya ini, kami berharap ini persiapan menuju Bali organik 2014Yang sudah barang tentu pertanian makin berkembang," harapnya.
Kelebihan dari bio-urine dari karya para pakar pertanian Unud, selain mampu dan baik untuk berbagai tanamanan seperti tanaman buah seperti jeruk, tanaman pangan seperti padi, produk ini seperti dikatakan Alit Susanta juga baik untuk tanaman saturan dan cabe""Bahkan kami juga sedang mengujicobakan dan tengah meneliti produk ini (bio-urine, red) untuk tanaman hidroponik," jelasnya.
Uji coba dan penerapan penggunanan bio urine dari para peneliti ini, sudah digunakan oleh para petani di Sambi Renteng dan Penebel, TabananDi luar dugaan, dengan bau khas yang ada dalam kandungan bio-urine, ternyata mampu mengusir hama tikus""Ini yang juga tengah kami teliti," katanya.
Pasalnya, secara ilmiah pihaknya belum memastikan apakah bio-urine memang mampu mengusir tikusNamun jika dilihat dari baunya yang khas dan cukup keras, pihaknya sedikit percaya bahwa selain mampu memperbaiki pertumbuhan tanaman, sisi lain bio-urine bisa menjadi jawaban atas keresahan beberapa petani di beberapa daerah Bali yang kini sedang dilanda wabah ""jero ketut"" alias tikus(aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentrok dengan Brimob, 1 Warga Tewas
Redaktur : Tim Redaksi