Melewatkan Sarapan Melipatgandakan Risiko Rusaknya Arteri?

Selasa, 17 Oktober 2017 – 20:37 WIB
Sarapan. Ilustrasi. Foto Trafoz

jpnn.com - Orang yang melewatkan sarapan pagi, dua kali lebih mungkin mengembangkan arteri mengeras yang bisa menyebabkan penyakit jantung mematikan.

Studi di Journal of American College of Cardiology menemukan tanda-tanda kerusakan pada arteri jauh sebelum gejala atau penyakit berkembang.

BACA JUGA: Ketahuilah, Dampak Bila Anak Melewatkan Sarapan Pagi

Periset mengatakan, temuan mereka ini bisa menawarkan alat penting dalam memerangi penyakit kardiovaskular, pembunuh utama dunia yang menelan 17,7 juta jiwa pada 2015, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Orang-orang yang secara teratur melewatkan sarapan cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat secara keseluruhan," kata penulis studi dan direktur Mount Sinai Heart dan pemimpin redaksi Journal of American College of Cardiology, Valentin Fuster, seperti dilansir laman MSN, Minggu (15/10).

BACA JUGA: Yuk Dicoba, 5 Tips Menghentikan Rasa Lapar

"Studi ini memberikan bukti bahwa ini adalah salah satu kebiasaan buruk yang bisa dihindari orang secara proaktif untuk mengurangi risiko penyakit jantung mereka," jelas Fuster.

Laporan tersebut didasarkan pada 4.000 pekerja kantor paruh baya di Spanyol. Peserta diikuti selama enam tahun.

BACA JUGA: Jangan Anggap Remeh, Begini Cara Menyantap Sereal yang Benar

Sekitar satu dari empat peserta penelitian makan sarapan berenergi tinggi, yang mencakup 20 persen atau lebih kalori harian mereka.

Kebanyakan orang dalam penelitian ini, sebesar 70 persen makan sarapan berenergi rendah yang memberi mereka lima sampai 20 persen asupan kalori harian.

Tiga persen mengatakan mereka melewatkan sarapan sama sekali atau makan sangat sedikit. Kelompok ini cenderung memiliki kebiasaan makan yang umumnya tidak sehat dan prevalensi faktor risiko kardiovaskular yang lebih tinggi.

Orang yang melewatkan sarapan juga memiliki lingkar pinggang terbesar, indeks massa tubuh, tekanan darah, lipid darah dan kadar glukosa puasa.

Periset menggunakan teknologi ultrasound untuk memindai peserta dan mengetahui tanda-tanda timbunan lemak di arteri dan mencari bukti awal adanya penyakit.

Mereka menemukan orang yang makan kurang dari lima persen kalori harian yang disarankan saat sarapan pagi, rata-rata, melipatgandakan jumlah penumpukan lemak di arteri daripada mereka yang makan sarapan berenergi tinggi.

Risiko peningkatan arteri yang mengeras ini tetap muncul walalupun peneliti telah melihat faktor lainnya seperti merokok, kolesterol tinggi dan aktivitas fisik.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sarapan sehat terkait dengan kesehatan yang baik, termasuk menurunkan berat badan, diet sehat dan menurunkan risiko masalah kolesterol, tekanan darah dan diabetes.

Melewatkan sarapan pagi sebelumnya juga telah terbukti bisa meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.

"Penelitian ini menawarkan lebih banyak bukti bahwa melewatkan sarapan bisa membahayakan kesehatan seseorang," kata profesor kedokteran di University of California, San Francisco, Prakash Deedwania, seperti dilansir laman Health, Minggu (15/10).

"Melewatkan sarapan bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan mengubah ritme sirkadian Anda," pungkas Deedwania.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Jenis Makanan yang Harus Ada Saat Sarapan


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler