Setelah adanya penundaan, masalah biaya dan konstruksi, Rumah Sakit Royal Adelaide, atau Royal Adelaide Hospital yang baru akhirnya menempati rumah barunya di pinggiran kota Adelaide.

Dengan membentang dari sebelah barat laut kota Adelaide berhamparkan rerumputan hijau yang terlihat pas dengan rerumputan stadion Oval dan sejumlah bangunan lain di kota Adelaide, tergantung Anda melihatnya.

BACA JUGA: Perupa Dadang Christanto Mengubah Sekolah Jadi Galeri Seni

Tapi seperti apakah bangunan yang bernilai $2,3 miliar, atau sekitar Rp 23 triliun, tersebut? Para pasien telah dipindahkan ke gedung baru pada 7 September 2017.

ABC News: Malcolm Sutton

BACA JUGA: Mengungkap Kehidupan Warga Non Kulit Putih di Era Australia Putih


Tahun lalu, gedung ini berada di peringkat keempat gedung paling mahal di dunia, menurut kelompok pendata bangunan internasional, Emporis. Sekarang gedung ini berada di peringkat ketujuh.

BACA JUGA: Tampil di Iklan Kampanye Tolak Pernikahan Sejenis, Dokter Ini Dipetisikan

Biaya awal dari pembangunan gedung ini mencapai Rp 20 triliun sebelumnya, ditambah sekitar Rp 2,4 triliun untuk membeli perlengkapan medis lainnya.

Biaya tersebut semakin meningkat pada bulan September 2015 ketika Pemerintah Negara Bagian Australia Selatan sampai harius membayar biaya tambahan senilai Rp 343 miliar, untuk menyelesaikan perselisihan soal biaya menjadikan kawasan rel menjadi rumah.
Gedung baru Royal Adelaide Hospitak dibangun di atas rel tua.

ABC News: Malcolm Sutton

Gedung ini memiliki luas dua lapangan bola dengan 11 lantai.

Meski tidak terlihat luar biasa dibanding dengan bangunan mahal lainnya, seperti One World Trade Centre ($ 3,9miliar) yang baru di New York City, tetapi diakui menggunakan teknologi canggih.

Sejumlah teknologi digunakan dalam rumah sakit baru ini, termasuk menggunakan robot untuk mengantarkan makanan, perlengkapan, serta kebutuhan lainnya. Pemandangan gedung baru Royal Adelaide Hospital dan Adelaide Oval.

ABC News: Malcolm Sutton

Termasuk dalam gedung ini adalah 80 tempat penyimpanan otomatis, yang menjadi salah satu sistem distribusi farmasi otomatis terbesar di Australia.

Ada pula sistem mikrobiologi otomatis terbesar di belahan bumi selatan, yang dapat mendiagnosa dengan cepat dan mengobati penyakit menular.

Namun sebelum rumah sakit bisa mencoba seluruh fasilitas canggih ini, mereka harus terlebih dahulu memindahkan para pasien dari rumah sakit lama mulai hari Selasa (5/09) hingga Rabu besok (6/09). Sebanyak 350 pasien dipindahkan ke gedung baru dengan konvoi ambulans.

ABC News: Malcolm Sutton


Memindahkan pasien sepanjang jalur North Terrace telah berjalan sesuai rencana, meski di tengah kondisi hujan yang sebelumnya sempat membuat pemerintah khawatir dengan upaya pemindahan pasien.

Departemen Gawat Darurat secara resmi mulai beroperasi Selasa pagi (5/09) pukul 07:00, yang artinya layanan gawat darurat di rumah sakit lama ditutup.

Jika proses pemindahan pasien berjalan tanpa ada rintangan, dengan pelayanan efisien sesuai dengan biaya senilai Rp 23 triliun yang sudah dikeluarkan, maka perhatian akan tertuju pada pengembangan rumah sakit yang lama.

Sebuah gedung apartemen mewah dan kompleks hotel telah diajukan untuk dibangun di bekas rumah sakit lama, sejumlah pengembang ini membangun hingga 23 lantai. Unit Gawat Darurat di rumah sakit lama akan ditutup mulai Selasa, 5 September 2017.

ABC News: Malcolm Sutton

Diterbitkan pada 5/09/2017 pukul 14:00 AEST. Simak beritanya di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persediaan Darah O Negatif di Australia Cuma Satu Hari

Berita Terkait