Melihat Keharuan Suasana Lebaran di Penjara

Jumat, 08 Juli 2016 – 06:36 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - BALIKPAPAN – Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Balikpapan dipenuhi suasana haru, Rabu (6/7). Ruang aula yang biasanya sepi mendadak ramai oleh pengunjung.

Mereka berpelukan satu sama lain dan memberikan bingkisan berupa makanan hingga pakaian baru. Tak sedikit yang menangis. Sebelum masuk, pengunjung harus melapor lebih dulu ke bagian informasi dan melalui pemeriksaan.

BACA JUGA: Kasihan, Warga Daerah Ini Terancam Penyakit Berbahaya

Ruang aula dengan kapasitas 200 orang itu penuh sehingga waktu kunjungan dibatasi 15-30 menit per orang. Khusus selama Lebaran, jam kunjung dibagi dalam dua sesi, mulai pukul 10.00-12.00 Wita, dilanjutkan pukul 14.00-16.00 Wita.

Tahun ini, sebanyak 447 tahanan dewasa dan 12 tahanan anak mendapatkan remisi. Tercatat, ada 673 narapidana yang ditahan di sini, 15 di antaranya merupakan tahanan anak berusia 15-18 tahun.

BACA JUGA: Kisah Mengharukan, Pak Tua Terpaksa Mendatangi Setiap Rumah

“Ada empat blok kamar yang digunakan napi, di mana masing-masing blok memuat 20 sampai 35 orang. Untuk 2016 ini sendiri overload hingga 200 persen dari jumlah kapasitas, yakni 235 orang, tidak seimbang dengan staf penjagaan yang ada,” ucap Kasubsi Registrasi Ahmad Harnadi kepada Kaltim Post, Rabu (6/7) kemarin.

Tetapi, tidak semua narapidana bisa merasakan pelukan ataupun hidangan khas Lebaran. Berjalan semakin ke dalam, harian ini melihat sosok seorang pria paruh baya. Wajahnya murung mengguratkan kesedihan.

BACA JUGA: Gara-Gara Burung, Ridwan Kamil Ikut Sindir Si Duta Cubit

Agus Hariyanto misalnya, napi yang tersandung dalam kasus narkotika ini sudah empat tahun ditahan dengan masa kurung selama enam tahun. Selama di penjara, dirinya mengaku belum sekalipun bertemu ketiga anak dan istrinya yang kini berpindah ke Pulau Jawa.

Untuk kebutuhan seperti sabun pun dia sering dikasih oleh para narapidana yang iba melihatnya. Kadang ada pula yang menawarkan makanan. Kondisi dirinya terlihat kurus ditambah dengan tumor ganas yang menyerang pada sisi kiri wajahnya.

Baru-baru ini ia menjalani perawatan karena tak memiliki kartu BPJS sebelumnya. Dia menitikkan air mata kala bercerita tentang keluarga. Rasa sesal menggerogoti diri itu dirasa sudah terlambat.

Meski enggan mengulik kembali masa tersebut, tetapi dia berharap bisa kembali bertemu dengan anak-istri. Terlebih kala Lebaran, di mana melihat rekan-rekan napi lainnya dikunjungi dia merasa iri.

“Saya tidak tahu kapan bisa bertemu mereka lagi dan ingin bisa berkumpul seperti biasa kala Lebaran tiba. Saya hanya ingin meminta maaf dan menyesali segalanya,” ungkap ayah tiga anak ini. (lil/one/k15/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Objek Wisata di Kuningan Ramai Sejak Hari H


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler