jpnn.com - KABUPATEN Kotawaringin Barat (Kobar) merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata yang besar di Indonesia. Daerah di bagian barat Kalimantan Tangah (Kalteng) tersebut mempunyai beberapa tempat yang menarik untuk dikunjungi.
*****
BACA JUGA: TNI Kirim 350 Prajurit Jaga Perbatasan RI-Malaysia
Dalam beberapa tahun ini, Taman Nasional Tanjung Puting menjadi wisata andalan Kobar. Pada Januari–Juli, berdasar data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kobar, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai lima ribu orang.
Objek wisata di kawasan Desa Sekonyer, Kecamatan Kumai, itu mempunyai daya tarik tersendiri karena memperlihatkan orang utan. Untuk bisa mencapai objek wisata tersebut, para wisatawan harus melewati rute perjalanan dari pusat Kota Pangkalan Bun menuju Pelabuhan TNTP di Kecamatan Kumai. Jika naik kendaraan roda dua atau empat, para wisatawan akan menghabiskan sekitar 30 menit.
BACA JUGA: KY: Polisi Temukan Narkotika, Ketua PN Tak Bisa Lepas Tangan
Sesampainya di Pelabuhan TNTP, para wisatawan berangkat menggunakan kelotok (sebutan kapal kecil dari warga Kobar) yang telah disiapkan warga untuk menuju lokasi wisata di Desa Sekonyer. Perjalanan tersebut memakan waktu lebih dari dua jam. Jika menggunakan speedboat, keberangkatan dari Pelabuhan TNTP menuju ke lokasi objek wisata hanya memakan waktu lebih dari sejam. Setelah menikmati objek wisata TNTP, para wisatawan bisa menyempatkan diri bersantai dan menjelajahi objek wisata lain di Kobar. Antara lain, situs peninggalan bersejarah.
Situs itu berada di dua tempat. Situs peninggalan kerajaan pertama, yakni situs berdirinya kesultanan Kutaringin, berada di Kelurahan Kotawaringin Lama Hilir, Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam). Untuk jarak tempuh menuju lokasi, para wisatawan akan menghabiskan waktu lebih dari sejam dari pusat Kota Pangkalan Bun jika menggunakan kendaraan roda empat atau dua.
BACA JUGA: Dewan Keluhkan Dana Purnabakti Hanya Rp 8 Juta
Situs peninggalan kerajaan kedua yang disebut Istana Kuning berada di pusat jantung Kota Pangkalan Bun. Di situs tersebut para wisatawan bisa langsung berkunjung lantas berdialog dengan para penggelola kerajaan.
Sementara itu, objek wisata pantai memanjang dari Desa Kubu, Teluk Bogam, dan Keraya, Kecamatan Kumai. Objek wisata itu bisa dinikmati hanya dengan menempuh perjalanan lebih dari sejam dari pusat Kota Pangkalan Bun menuju lokasi desa.
Meski demikian, rasanya tidak lengkap jika para wisatawan tidak menyempatkan diri menutup perjalanan dengan berwisata ke objek wisata tradisional di Kobar. Objek wisata di Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara (Aruta), tersebut memang masih dikembangkan pemerintah kabupaten (pemkab).
Namun, saat ini para wisatawan sudah bisa menikmatinya dengan menempuh perjalanan dari pusat Kota Pangkalan Bun menuju lokasi dalam waktu lebih dari tiga jam jika menggunakan kendaraan roda empat.
Di objek wisata tersebut para wisatawan bisa menikmati tarian dan makanan tradisional. Para wisatawan juga bisa bermalam di penginapan dari kayu. Yakni, bangunan betang yang menjadi khas masyarakat dayak pedalaman. Selain itu, di tempat tersebut para wisatawan bisa menikmati wisata alamnya secara langsung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kobar Gst. Imansyah menyatakan bahwa potensi pariwisata di Kabupaten Kobar cukup menjanjikan. Karena itu, untuk ke depannya, pihaknya akan terus melakukan pengembangan. Selain objek wisata, kuliner khas daerah akan menjadi andalan.
Menurut dia, sasaran pengembangan objek wisata di Kobar itu adalah peningkatan sarana penunjangnya. Kemudian, sumber daya manusia (SDM) pengelolanya juga ditingkatkan karena hingga saat ini belum memadai. ’’Terkait dengan promosi, kami sebenarnya gencar melaksanakannya. Misalnya, objek wisata TNTP. Promosinya sudah ke tingkat internasional,’’ paparnya. (elm/JPNN/c20/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petugas Terus Obok-obok Dolly
Redaktur : Tim Redaksi