Melirik Aktivitas Komunitas Sadar Sampah Kota Ternate

Kebersihan Itu Sebagian dari Iman

Selasa, 27 Juni 2017 – 23:55 WIB
Sampah berserakan. ILUSTRASI. Foto: Manado Post/JPNN.com

jpnn.com, TERNATE - Perilaku masyarakat Ternate tentang sampah, sepertinya tak pernah selesai. Sampah berserakan hampir di semua tempat di mana ada aktivitas manusia. Mulai dari pemukiman, jalan, sungai, bahkan hingga di pantai sampah masih terlihat menghiasi.

Sampah sepertinya sudah menjadi sebuah kelaziman dalam budaya masyarakat Kota Ternate akhir-akhir ini. Karenanya, butuh kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan. Inilah yang saat ini digalakkan Komunitas Sadar Sampah Kota Ternate.

BACA JUGA: Lebaran, Volume Sampah di Jakarta Berkurang 3 Ribu Ton

Abd Yahya Abdullah –Ternate

KEBERSIHAN lingkungan merupakan hal yang paling baik bagi semua orang. Namun, kadang sebagian warga belum mempunyai kesadaran akan kebersihan. Padahal, kebersihan itu sebagian dari Iman. Gebrakan baru yang digagas Komunitas Sadar Sampah Kota Ternate ini, yang sejak dibentuk pada 20 Desember 2016 lalu memang sangat bernilai positif.

BACA JUGA: Banjir dan Longsor Terjang Ternate

Dengan menanamkan misi utama adalah, "Ternate Bebas Sampah 2018" mendapat dukungan dari berbagia pihak. Itu terlihat dari setiap kegiatan bersih sampah yang digelar komunitas tersebut. Baik dari pihak TNI, instansi terkait seperti dinas kebersihan, DTKP maupun warga sekitar tempat pembersihan juga ikut ambil bagian dalam membantu membersihkan sampah di Kota Ternate.

Pendiri Komunitas Sadar Sampah, Iskandar Abdurahman saat ditemui Malut Post (Jawa Pos Group) belum lama ini, mengatakan sejauh ini sudah sejumlah kali mati dan beberapa titik di pesisir pantai sudah disisir oleh komunitas tersebut. Dia berharap gerakan yang dirintisnya mendorong partisipasi dari semua pihak sebagai tulang punggung utama dalam menjaga kebersihan, dan menjadikan Ternate bebas sampah mulai tahun 2017 sampai seterusnya.

BACA JUGA: Ramadan, Sampah Jadi 600 Ton Sehari

Menurut Iskandar, komunitas tersebut sangat berharap masyarakat juga harus terlibat langsung dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama tidak membuang sampah sembarangan.

Setelah, menyisir sejumlah barangka di beberapa kelurahan, Komunitas Sadar Sampah mulai beralih ke sekolah. Tujuannya adalah untuk mengedukasikan sadar sampah kepada siswa sejak dini. Pengetahuan akan kebersihan lingkungan tersebut terus digalakkan, agar para siswa dapat menyadari bahwa kebersihan itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

"Sejauh ini sudah banyak titik yang kami atasi. Meskipun masih jauh dari harapan tetapi kedepan komunitas ini terus akan galakkan hingga masalah sampah ini perlu jadi kesadaran bersama kita masyarakat Kota Ternate untuk jadikan Kota Ternate bebas sampah," harapnya.

Iskandar mengaku bahwa meskipun baru beberapa bulan dibentuk, sudah 750 anggota yang bergabung di komunitas tersebut.

"Awal pembentukan komunitas ini, hanya beberapa teman saja, dengan prihatin terhadap sampah di Kota Ternate ini. Dari ide yang lahir dari beberapa teman itu, maka kami sepakat untuk bentuk komunitas ini. Anggota yang kami rangkul banyak dari masyakat kalangan bawah, dan rencananya akan kami rangkul masyarakat yang peduli terhadap sampah," tuturnya.

Iskandar menambahakan sudah merencanakan akan memanfaatkan sampah yang terkesan bau dan jorok, disulap menjadi kerajinan bernilai ekonomis, serta dapat membantu masyarakat atau anak muda yang nganggur saat ini.

“Kami sudah bekerjasama dengan Bank BPRS dan rencananya kami akan hadirkan mesin pengelola sampah. Jadi, sampah yang kami kumpul tidak dibuang begitu saja, namun akan kami pilah dan siap didaur ulang yang dapat menghasilkan uang. Kami akan memperkerjakan pengangguran. Ini bagian dari salah satu solusi atasi pengangguran,” terangnya.

Dia juga mengaku sudah memiliki trik khusus dengan menerapkan sistem 3R. Yakni reuse, reduce, dan recycle, atau mengurangi sampah, memanfaatkan sampah, dan mendaur ulang sampah.

“Rencananya juga kita akan berkerjasama dengan bank sampah, untuk gelar pelatihan. Tujuannya, agar masyarakat memiliki kecerdasan bahwa sampah tidak harus dibuang, tetapi memiliki nilai jual ekonomis," ungkapnya.

Iskandar mengingbaratkan, sampah yang dikenal bau, kotor, dan tidak berguna, ternyata memiliki daya guna.

“Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk bisa menjaga kondisi lingkungan agar tidak dipenuhi oleh sampah. Artinya, kita tak boleh hanya mengandalkan pemerintah untuk mengatasi masalah sampah. Sebaliknya, kita bisa melakukan sesuatu dengan sampah yang ada,” terangnya.

Dia menghimbau kepada masyarakat agar bisa mendidik anak-anak untuk tidak sembarangan dalam membuang sampah, agar kebersihan lingkungan tetap terjaga. “Karena dengan kebersihan ligkungan yang baik, kesehatan kita bisa terjamin pula,” tambahnya.

Iskandar meminta agar sampah dibuang atau ditampung ditempat yang sudah disediakan."Intinya sampah itu harus dibuang di tempat sampah bukan dalam selokan atau lainnya," pungkasnya.(tr-05/jfr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awal Ramadan, Warga Serbu Pegadaian


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler