jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena merespons pendapat World Health Organization (WHO) dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC 19) tentang hidup berdamai dengan Covid-19. WHO dan GTPPC19 menyatakan bahwa virus Covid-19 akan menyertai kehidupan manusia dalam waktu yang lama.
Melki, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa tatanan kehidupan baru perlu dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan terkait dengan perkembangan pengendalian Covid-19.
BACA JUGA: Melki DPR: Kebijakan Doni Monardo Soal Pekerja Berusia 45 Tahun Bisa Dipahami
Menurut Melki, pengendalian Covid-19 di Indonesia dan berbagai negara selalu menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi, sosial dan politik yang menyertainya. Dia menegaskan bahwa aspek kesehatan tetap yang utama. Aspek lain yang terdampak harus juga diliat sebagai variabel dalam strategi penanganan Covid-19.
Presiden Jokowi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 (GTPPC 19) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara rutin selalu menyampaikan perkembangan aspek kesehatan dan lainnya yang berkaitan erat. "Penyelamatan dilakukan sekaligus baik aspek kesehatan, sosial dan ekonomi," kata Melki, Sabtu (16/5).
BACA JUGA: Melki Laka Lena: Sosok Najwa Shihab yang Dikenal Tidak Seperti Ini, Menuduh Tanpa Dasar Kuat
Dia menambahkan penanganan Covid-19 dari aspek kesehatan saat ini relatif bisa dikendalikan walaupun puncaknya belum bisa diprediksi.
Menurutnya, pembatasan sosial berskala besar (PSBB), social dan physical distancing, pola hidup bersih dan sehat, selalu memakai masker saat keluar rumah dan penggunaan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin di berbagai tempat umum, berperan penting mencegah dan memutus mata rantai penularan.
BACA JUGA: Soal Larangan Mudik, Melki DPR Ajak Masyarakat Mematuhi Kebijakan Presiden
Legislator Partai Golkar dari Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menambahkan butuh tatanan hidup atau standar baru dalam berbagai aspek kehidupan baik pada masa pandemi maupun pascapandemi. Penerapan pola hidup bersih dan sehat, penggunaan masker, jaga jarak harus dibuat detail.
"Tatanan hidup baru masyarakat untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 sebagaimana penyakit lain seperti DBD, malaria, TBC, HIV AIDS mulai disampaikan saat ini baik di pusat maupun daerah," ungkap Melki.
Dia menuturkan tatanan baru dibuat khusus dalam berbagai bidang misalnya di pendidikan mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi, lingkungan kerja kantor dan pabrik atau tengah masyarakat, lingkungan keagamaan, pasar, mal, transportasi darat laut udara dan lingkungan lainnya dibuat detail dan jadi pegangan bersama.
"Protokol kesehatan ini dibuat oleh Kemenkes dan GTPPC 19 disosialisasikan secara masif melibatkan tokoh bangsa dan berbagai media baik televisi radio cetak plus online," ujar Melki.
Dia menegaskan bahwa protokol kesehatan dalam berbagai bidang ini harus dilakukan secara ketat dan disiplin untuk memastikan kepatuhan. Aparat harus mengawasi semua tatanan baru yang sudah dihasilkan berjalan sesuai protokol kesehatan sehingga pengendalian Covid-19 tetap terkendali dan berbagai aspek kehidupan bisa berjalan kembali.
Perpaduan kepatuhan dan kesadaran masyarakat menjalakankan protokol kesehatan niscaya berdampak positif ke aspek ekonomi, sosial dan aspek lainnya dalam tatanan baru saat dan pasca pandemi Covid-19.
"Dunia dan Indonesia memasuki era baru yang butuh kerja sama dan tanggung jawab bersama seluruh umat manusia dan rakyat Indonesia," pungkas Melki. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy