Melki Menilai PSBB Bisa Saja Dihentikan, Asalkan..

Senin, 19 Oktober 2020 – 14:55 WIB
Sejumlah warga yang melintasi kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan mengenakan masker menyusul keputusan pemerintah DKI Jakarta menerapkan PSBB transisi pada Juni 2020. Foto: arsip JPNN.COM/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena memahami alasan-alasan 55 persen masyarakat yang meminta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dihentikan, sebagaimana hasil temuan survei Indikator Politik Indonesia.

Melki mengatakan, aspirasi mayoritas masyarakat untuk pelonggaran PSBB bisa dilakukan dengan syarat ketat pelaksanaan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Masuk PSBB Transisi, TMII Kembali Bergairah

"Jika semua bisa dilaksanakan niscaya kesehatan pulih, ekonomi bangkit dan Indonesia maju bisa terwujud," kata Melki kepada JPNN.com, Senin (19/10).

Menurutnya, sebagaimana tren penyakit pandemi misalnya flu burung, setelah melewati masa awal yang menimbulkan kepanikan, lambat laun masyarakat mulai terbiasa dan paham cara menghadapinya.

BACA JUGA: PSBB Transisi, PT KCI Ubah Jam Operasional KRL

"Baik mencegah maupun melakukan perawatan ke fasilitas kesehatan apabila positif," kata Melki.

Ketua DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengatakan, penanganan kesehatan oleh tenaga kesehatan dan medis makin membaik.

BACA JUGA: BMKG Tetapkan 3 Provinsi Ini dengan Status Siaga

"Indikatornya, persentase angka kesembuhan makin tinggi dan persentase angka meninggal terus menurun," jelas Melki.

Dia menambahkan, kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam menangani Covid-19 mulai dari aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi makin baik dan terkoordinasi.

"Sehingga kepercayaan publik makin tinggi menghadapi Covid-19," ungkapnya.

Pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional oleh Presiden Jokowi, sejauh ini kata Melki efektif menyinergikan kerja sama antarkementerian dan lembaga, pemerintah pusat dan daerah serta berbagai komponen masyarakat.

Ide Presiden Jokowi terkait pembatasan sosial berskala mikro di level RT, RW,  kampung atau komunitas, menjadi efektif jika kampanye dan penegakan disiplin protokol kesehatan pada masyarakat berjalan efektif.

Warga negara yang sadar dan patuh jalankan protokol kesehatan secara konsisten menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker merupakan kunci sukses mencegah Covid-19 menyebar.

"Apalagi ada warga yang bergejala semacam Covid-19, mesti segera dilakukan testing, tracing dan treatment oleh tenaga kesehatan terdekat," Melki menambahkan.

Salah satu hasil survei Indikator Politik Indonesia menemukan 55 persen responden ingin PSBB dihentikan.

Survei terakhir dilakukan selama periode 24-30 September terhadap 1.200 responden dari seluruh daerah di Indonesia yang dipilih secara acak. Survei digelar melalui sambungan telepon.

Survei menggunakan metode simple random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen. (boy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler