jpnn.com, JAKARTA - PT Intiland Development (DILD) berhasil membukukan pendapatan sebanyak Rp 709,2 miliar pada kuartal pertama 2018.
Jumlah itu meningkat 78 persen dibanding edisi sama 2017 yang sebesar Rp 398,7 miliar.
BACA JUGA: Triwulan Pertama 2018, Intiland Kantongi Rp 966 Miliar
Pengembangan kawasan perumahan menjadi salah satu faktor penyebab lonjakan pendapatan Intiland.
”Awal tahun ini menjadi momentum baik meski konsumen dan pasar cenderung wait and see. Kebutuhan pasar terhadap produk property tetap ada,” tutur Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono akhir pekan kemarin.
BACA JUGA: Konservatif, Intiland Target Marketing Sales Rp 3,3 Triliun
Berdasar segmen pengembangan, kawasan perumahan menjadi kontributor pendapatan terbesar senilai Rp 373,3 miliar atau mencapai 53 persen.
Capaian itu melonjak 672 persen dibanding pariode yang sama pada 2017 senilai Rp 48,3 miliar.
BACA JUGA: Developer Andalkan Nilai Tambah dari Mixed Use
Berikutnya, segmen pengembangan mixed use and high rise tercatat Rp 197,4 miliar atau 28 persen.
Jumlah itu meningkat 24 persen dari edisi sama 2017 sebesar Rp 158,6 miliar.
Segmen properti investasi berkontribusi 19 persen atau senilai Rp 138,5 miliar dibanding edisi sama tahun lalu tercatat Rp 100,7 miliar.
Kontribusi segmen ini meningkat 37,6 persen. Itu akibat naiknya pendapatan usaha perkantoran sewa, kawasan industri, serta pengelolaan sarana dan prasarana.
Pendapatan usaha pengelolaan sarana dan prasaran tercatat Rp 71,3 miliar, atau naik 64 persen dibanding periode sama 2017. (raf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perkantoran Konvensional Mulai Ditinggalkan
Redaktur & Reporter : Ragil