Memanfaatkan Teknologi AI, Suzuverse Menawarkan Inovasi GameFi yang Mengesankan

Rabu, 31 Januari 2024 – 19:42 WIB
Ilustrasi pengguna saat bermain game. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Suzuverse mengambil langkah pengintegrasian teknologi AI (artificial intelligence) dan blockchain di aplikasi game-fi mereka.

Suzuverse yang didirikan oleh George Miyauchi sejak 11 Agustus 2022 itu menawarkan pengalaman unik yang mencakup penggunaan avatar, permainan games yang menarik, serta peluang untuk memperoleh pendapatan digital.

BACA JUGA: GameFi Berbasis NFT Banyak Diminati, Begini Prediksi CEO Indodax

“Suzuverse menawarkan sudut pandang baru, perspektif baru, atau bahkan mungkin model bisnis baru yang kemudian merevolusi pemahaman orang mengenai Metaverse,” kata Representative Director of Indonesia Suzuverse Antovany Reza, dalam keterangannya, Rabu.

Menurut Reza, metaverse sering kali berfokus pada pembuatan dunia virtual atau dalam bahasa teknisnya, open world metaverse.

BACA JUGA: Metaverse dan GameFi Makin Diminati Masyarakat, Ini Buktinya

Namun, ironisnya hampir semua digital developer menghadapi isu utama, yaitu kurangnya jumlah pengguna aktif. Suzuverse pun mengusung pendekatan yang berbeda.

Awalnya, Suzuverse tidak ditawarkan sebagai open world, melainkan sebagai konsep yang menawarkan kemudahan dan kebebasan, terutama kebebasan finansial.

BACA JUGA: Puspenpol: Game Changer Pemilu Bernama FYP TikTok

Suzuverse menciptakan pintu masuk bagi pengguna dengan menawarkan pengalaman berpusat pada komoditas virtual (virtual goods), seperti hewan peliharaan (virtual pet).

Berbeda dengan dunia virtual terbuka, Suzuverse mengajak pengguna untuk mengadopsi hewan peliharaan virtual, dan menggabungkannya dengan aktivitas di dunia fisik (mixed reality experience).

“Suzuverse memperkenalkan konsep yang mengadopsi tren game populer, seperti Pokemon Go, di mana pengguna dapat berinteraksi dengan hewan peliharaan virtual mereka dalam dunia nyata,” jelasnya.

Suzuverse bukan sekadar aplikasi metaverse biasa. Dengan memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mengadopsi avatar sebelum memasuki dunia virtual, Suzuverse menciptakan pengalaman berbeda dan bernilai.

Pendekatan itu menjadikan Suzuverse sebagai pemimpin dalam merangkul adopsi pengguna terhadap item virtual dan realitas campuran.

Fitur dan Adopsi Suzuverse

Melalui fitur seperti 'Suzuwalk' (berjalan untuk mendapatkan penghasilan).

Putu Sutha, selebritas dan running enthusiast, merupakan salah satu user yang menggunakan Suzuverse sejak dua bulan terakhir.

Dia pun membagikan pengalamannya bermain Suzuverse.

“Suatu hal baru, karena berjalan kaki sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Sejalan dengan itu ternyata dengan berjalan kaki bisa mendapatkan reward. Cara bermainnya mudah, sehingga menambah semangat untuk berolahraga” ujarnya.

Selain itu. ada fitur 'Cheercast' (AI untuk mengatasi kesepian), Suzuverse memikat pengguna, khususnya di pasar Asia.

Dengan 40.000 pengguna global pada 2023 dan pendapatan tahunan lebih dari USD 25 juta, Suzuverse telah menjadi kekuatan global yang mendorong rencana ekspansi ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, Suzuverse diinisiasi sebagai pionir Game-Fi yang menarik dan juga berfungsi sebagai alat bantu untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran literasi keuangan berbasis blockchain.

Terdapat berbagai keunggulan yang dapat dinikmati di Suzuverse, seperti penghasilan dari aktivitas jalan kaki sebesar 4%, bonus afiliasi, dan komisi 10% jika Anda mengajak teman bermain.

Setiap langkah yang diambil dalam permainan ini dapat menjadi sarana peningkatan kekayaan untuk mendapatkan pendapatan tambahan.

“Oleh karena itu, bermain di Suzuverse menjadi pilihan yang menarik untuk meraih penghasilan ekstra dengan cara yang menyenangkan,” ujar Reza.

Khusus untuk pengguna di Indonesia, lanjut Reza, Suzuverse Indonesia akan beradaptasi dengan kebiasaan lokal, misalnya dengan membuka peluang bagi pengguna Indonesia untuk memiliki kucing (hewan peliharaan terpopuler di Indonesia) avatar sebagai pintu masuknya.

Dengan biaya yang relatif terjangkau, Suzuverse menawarkan adoption fee sebesar Rp 450.000 atau setara dengan 28 dolar AS di Indonesia, dibandingkan dengan Jepang yang mematok 42.000 yen atau sekitar USD 280.

“Ini mencerminkan bentuk penyesuaian daya beli, dan Suzuverse memposisikan sebagai platform Game-Fi yang mudah diakses di negara mana saja, termasuk Asia Tenggara,” ujar Reza. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gamers to Gamers Festival 2023 Dorong Pengembang Gim Lokal Unjuk Gigi


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler