Memata-Matai Pemerintah, Pemimpin Oposisi Dibui

Rabu, 06 September 2017 – 23:42 WIB
Pemimpin partai oposisi Kamboja CNRP Kem Sokha. Foto: Reuters

jpnn.com, PNOM PENH - Pemimpin oposisi Kamboja Kem Sokha dijebloskan ke penjara pada Minggu malam (3/9) lalu.

Dua hari kemudian, pengadilan resmi mendakwanya melakukan pengkhianatan dan memata-matai pemerintah.

BACA JUGA: Kamboja Bergolak: Pemimpin Oposisi Dibui, Media Dibungkam

Yaitu, melalui konspirasi dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menggulingkan pemerintahan.

Jika terbukti bersalah, ketua Cambodia National Rescue Party tersebut bisa mendekam di penjara selama 15-30 tahun.

BACA JUGA: Dituduh Makar, Pemimpin Oposisi Dijemput 200 Polisi

''Saya mungkin kehilangan kebebasan, tapi semoga kebebasan di Kamboja tidak pernah mati,'' cuit Kem Sokha di akun Twitter-nya pada Senin (4/9).

Pengadilan Negeri Phnom Penh menyatakan bahwa Sokha telah membuat rencana rahasia dan berkonspirasi dengan orang asing.

''Rencana rahasia itu diterapkan sejak 1993-2013.'' Demikian pernyataan yang dirilis pengadilan. Tidak dijelaskan rencana rahasia yang dimaksud.

Tetapi, website propemerintah, Fresh News, menyatakan bahwa mereka memiliki video saat Sokha mendiskusikan cara menggulingkan Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen dengan dukungan dari AS. Sokha memang berencana maju dalam pemilu tahun depan.

Dia adalah kandidat kuat untuk mengalahkan Hun Sen, pemimpin Cambodian People's Party yang telah berkuasa selama 3 dekade.

Dakwaan yang dialamatkan pada Sokha tentu saja langsung dibantah oleh oposisi karena berbau politis.

''Prosedur resmi penangkapannya sudah salah dan dakwaannya tidak benar,'' ujar pengacara oposisi Pheng Heng.

Uni Eropa (UE) juga menyerukan agar Sokha segera dibebaskan. Sebagai anggota parlemen, dia seharusnya memiliki kekebalan hukum. Jadi, dia tidak serta-merta bisa ditangkap begitu saja. (Reuters/Time/sha/c20/any/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler